News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Amerika Serikat

Viral Foto Pendemo Kasus George Floyd di AS Bertato Indonesia Rusak Properti, Mengaku Lahir di Jawa

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto seorang pendemo merusak properti saat protes kematian George Floyd di AS, viral di media sosial. Tampak ada tato Indonesia di lengannya.

"Pada awalnya, saya hanya ingin mendokumentasikan cerita Instagram saya tentang apa yang saya lihat untuk mereka yang ada di rumah," cerita pria ini.

Baca: Pesan Adik George Floyd untuk Pengunjuk Rasa di Amerika Serikat: Jangan Hancurkan Kota Anda!

Baca: Penasihat Barack Obama Tuding Rusia Jadi Dalang Kerusuhan di AS Pasca Kematian George Floyd

Namun, setelah melihat kerusuhan yang ada, dia mengaku ikut geram dan merasa polisi tidak adil dalam menindak Floyd.

Dia ikut merasakan hal yang sama karena aparat kerap melakukan rasisme pada orang dengan kulit berwarna, seperti halnya Arthur.

Emosi yang meluap-luap membuatnya beraksi berlebihan hingga merusak properti.

"Namun, saya sekarang menyesal bahwa kemarahan dan dorongan saya yang dibenarkan untuk tidak tinggal diam terlalu cepat berubah menjadi gerakan untuk menghancurkan properti," ujar Arthur.

"Mendemonstrasikan bukanlah hal yang sama dengan menghancurkan," katanya.

Oleh karena itu dia meminta maaf kepada BLM (Bureau of Land Management) dan para pengunjuk rasa lainnya karena telah bersikap rusuh.

Menyoal tatonya yang viral, Arthur mengaku lahir di Jawa dan merupakan warga negara AS yang dinaturalisasi.

"Karena salah satu tato saya menunjukkan pulau-pulau Indonesia (saya warga negara AS yang dinaturalisasi, tetapi saya lahir di pulau Jawa), saya juga ingin meminta maaf kepada masyarakat Indonesia di Philadelphia," jelas Arthur.

Klarifikasi Rainey Arthur Backues tentang fotonya yang terlihat tato Indonesia. (Facebook Rainey Arthur Backues)

Lebih lanjut, dia mengklarifikasi aksinya di Instagam yang disimpulkan pengikutnya, dia juga menjarah pertokoan.

"Sekali lagi, saya meminta maaf kepada semua komunitas yang telah terkena dampak negatif dan malu."

"Saya bersedia bertanggung jawab penuh atas tindakan saya."

"Saya telah belajar banyak dari kejadian ini," tutup Arthur.

Baca: Demonstrasi Kematian George Floyd di AS Merembet ke Eropa

Baca: Pengacara Sebut Kematian George Floyd Pembunuhan Berencana

Sebelumnya, George Floyd adalah pria kulit hitam yang meninggal setelah polisi mengunci lehernya hingga tidak bisa bernapas.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini