News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hasil Autopsi Kedua George Floyd Beda dengan yang Pertama, Tak Ada Masalah Penyakit Tapi Pembunuhan

Penulis: garudea prabawati
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan layar yang menampilkan wajah Derek Chauvin saat menginjak leher George Floyd dengan lututnya, pada Rabu (27/5/2020) di Minneapolis, Amerika Serikat. Chauvin dikenal sebagai polisi bermasalah, yang sudah 10 kali menjadi subyek pengaduan.

TRIBUNNEWS.COM - Hasil proses otopsi kedua George Floyd telah dikeluarkan, setelah sebelumnya hasil otopsi pertama juga telah diketahui publik.

Seperti diberitakan sebelumnya, hasil otopsi pertama mengungkapkan tidak ada alasan pencekikan sebagai penyebab kematian George Floyd.

Namun hasil otopsi menyimpulkan bahwa kematian George lantaran efek gabungan dari pencekikan, potensi minuman keras dalam tubuh Floyds dan masalah kesehatan yang mendasarinya, termasuk penyakit jantung, kemungkinan berkontribusi pada kematiannya.

Dilansir dari The Sun akibatnya Keluarga Floyd menginginkan otopsi lagi secara mandiri.

Dan hasil otopsi kedua menyebutkan George Floyd meninggal karena asfiksia lantaran kompresi leher dan punggung yang menyebabkan kurangnya aliran darah ke otak.

Keluarga Floyd mengumumkan temuan itu pada hari Senin (1/6/2020), seminggu setelah George Floyd meninggal dalam penahan polisi secara brutal.

Adanya hasil otopsi tersebut, keluarga menyerukan mantan Petugas Kepolisian Minneapolis Derek Chauvin untuk didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama.

Otopsi independen, yang dilakukan oleh Michael Baden dan Allecia Wilson, ditetapkan sebagai "pembunuhan".

"Tekanan yang berkelanjutan di sisi kanan arteri karotis George Floyd menghambat aliran darah ke otak, dan berat di punggungnya menghambat kemampuannya untuk bernapas," sebut pengacara dari keluarga Floyd.

Penguji independen menemukan bahwa berat di punggung George Floyd, borgol, dan posisi adalah faktor yang berkontribusi karena mereka mengganggu kemampuan diafragma Floyd untuk berfungsi.

Baca Selengkapnya >>>>>>>>>

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini