TRIBUNNEWS.COM – Kematian seorang dokter di rumah sakit Wuhan telah memicu gelombang kemarahan publik
Sebab rumah sakit dianggap tidak melindungi petugas kesehatan garis depan dalam menghadapi wabah virus corona.
Hu Weifeng (42), seorang ahli urologi di rumah sakit Pusat Wuhan meninggal karena virus itu pada Selasa, (2/6/2020).
Dokter tersebut meninggal setelah pertempuran empat bulan melawan Covid-19.
Dia menjadi berita utama pada bulan Maret, ketika kulitnya menjadi hitam "karena disfungsi hati" selama perawatannya.
Penyebab pasti kematiannya belum diumumkan tetapi berita itu memicu kemarahan di situs media sosial Cina.
Hu adalah dokter keenam dari rumah sakitnya yang terbunuh oleh virus.
Dokter lain yang berbicara, Ai Fen, mengatakan pihak berwenang mengatakan kepada staf rumah sakit untuk tidak memakai alat pelindung.
Hal ini dilakukan agar tidak menyebabkan panik.