News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Amerika Serikat

Wali Kota Washington Ikut Protes AS dengan Resmikan Nama Jalan Black Lives Matter Plaza

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jalan di Washington DC dekat Gedung Putih bertuliskan 'Black Lives Matter'.

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa langkah dari Gedung Putih, terpampang kalimat 'Black Lives Matter' karya sejumlah seniman lokal dan beberapa kru kota.

Tulisan slogan yang membawa protes keadilan bagi George Floyd ini diinisiasi oleh Wali Kota Washington sebagai pesan untuk Presiden Donald Trump.

Kata-kata ini dilukis di tengah jalanan Washington DC dengan huruf kapital raksasa berwarna kuning terang.

Baca: Para Pengunjuk Rasa Aksi George Floyd Menuntut Donald Trump karena Kekerasan Polisi saat Demo

Baca: Sepasang Pengantin Gelar Pernikahan di Tengah Protes AS, Massa Ikut Bersorak dan Abadikan Momen

Beberapa hari sebelumnya di tempat yang sama, para pengunjuk rasa dibubarkan secara brutal oleh polisi karena Trump ingin berjalan ke gereja, sebagaimana dikutip dari The Guardian

Sesuai dengan muralnya, Wali Kota Muriel Bowser lantas menamai sekaligus meresmikan jalanan itu sebagai Black Lives Matter Plaza.

Di tengah-tengah protes yang mencengkeram Amerika, Bowser memposisikan dirinya sebagai lawan presiden yang tinggal di wilayahnya.

"Kami ingin meminta perhatian hari ini untuk memastikan negara kami lebih adil dan lebih adil, dan orang kulit hitam hidup dan manusia kulit hitam itu penting di negara kami," kata Bowser kepada NBC Washington.

Meskipun sering menjadi tuan rumah bagi banyak presiden Republik, Washington DC secara historis memilih walikota Demokrat berdarah Amerika-Afrika untuk memimpin kota.

Washington memiliki populasi sekitar 700.000 orang.

Sedangkan sekitar 46 persen diantaranya warga komunitas Afrika-Amerika.

Aksi protes Bowser terhadap ketidakadilan pada komunitas kulit hitam tidak berhenti di mural saja.

Dia juga mengecam akan mengerahkan pasukan militer untuk meredam aksi protes di kota.

Bowser menyerukan agar Trump menarik pasukan penjaga nasional dan penegak hukum federal yang turun ke ibukota, termasuk beberapa unit tanpa identitas.

Polisi bentrok dengan demonstran saat warga melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di taman dekat Gedung Putih, Washington DC, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Roberto Schmidt (AFP/Roberto Schmidt)

Menurut polisi setempat, protes di Washington sudah berlangsung damai.

"Karena kurangnya status kenegaraan kami, pemerintah federal dapat mengganggu jalan-jalan kota kami atas nama melindungi aset federal," kata Bowser kepada Rachel Maddow dari MSNBC, Kamis (4/6/2020).

Bowser berselisih dengan Trump pada Kamis silam karena wali kota ini memindahkan anggota penjaga nasional Utah untuk mengamankan protes dari hotel di pusat kota.

Wali kota menjelaskan bahwa anggota unit penjaga itu tinggal di kamar hotel yang dibayar oleh pemkot dengan kontrak yang dimaksudkan untuk anggota penjaga nasional yang dikerahkan untuk tanggapan Covid-19.

Trump dan senator Utah, Mike Lee dari Partai Republik mengecam Bowser karena mengusir para personel keamanan tersebut.

Namun Bowser tetap menentang keinginan presiden dengan memasang lampu bertuliskan Black lives Matter pada Jumat (5/6/2020) malam waktu setempat.

"Kami menghidupkan lampu di malam ini agar dia bermimpi tentang #BlackLivesMatter Plaza," cuit Bowser.

Selain itu, Bowser juga menutup jalan-jalan dan membatasi parkir untuk mengakomodasi protes besar di Washington yang direncanakan pada Sabtu (6/6/2020) lalu.

Pemerintah kota memperkirakan akan ada 50.000 hingga 100.000 demonstran yang akan melakukan kasi damai di tengah kota.

"Mari kita semua bertemu di sini segera," Bowser mencuit pada Sabtu pagi, bersama dengan gambar Black Lives Matter Plaza.

Baca: Belajar Dari Kasus George Floyd, Amnesty Internasional Kritisi Tindakan Represif Aparat di Indonesia

Baca: Satu Keinginan Mike Tyson yang Belum Terwujud, Bertanding Lawan Floyd Mayweather

George Floyd (cbs)

George Floyd adalah pria kulit hitam yang meninggal diduga karena kekerasan berlebihan oleh aparat kepolisian.

Floyd diamankan empat polisi Minneapolis karena diduga memalsukan uang senilai USD 20 atau sekira Rp 280 ribu.

Pria malang ini diduga meninggal karena kekerasan yang dilakukan polisi bernama Derek Chauvin.

Dalam video yang beredar, Chauvin meniarapkan tubuh Floyd ke aspal dan mengunci leher pria Afrika-Amerika itu dengan lututnya.

Meski Floyd berkali-kali mengadu tidak bisa bernapas, Chauvin tetap menekankan lututnya hingga Floyd tidak sadarkan diri.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini