Bahkan aksi unjuk rasa pada akhir pekan kemarin menyebar ke komunitas yang lebih kecil, termasuk kota Texas timur yang pernah menjadi surga bagi Ku Klux Klan.
Melansir Reuters, aksi demonstrasi di AS ini juga mengilhami protes anti-rasisme di seluruh dunia, ketika demonstran dari Brisbane, Sydney, London, Paris dan kota-kota Eropa lainnya menerima pesan Black Lives Matter.
Di Washington, puluhan ribu orang meneriakkan "Aku tidak bisa bernafas" dan "Angkat tangan, jangan tembak".
Mereka berunjuk rasa di Lincoln Memorial kemudian berbaris ke Gedung Putih pada hari Sabtu dalam protes terbesar dalam 12 hari terakhir di seluruh Amerika Serikat sejak Floyd meninggal.
Pesan umum yang ingin disampaikan oleh para pengunjuk rasa adalah tekad untuk mengubah kemarahan yang ditimbulkan oleh kematian Floyd bulan lalu menjadi gerakan yang lebih luas demi mewujudkan reformasi yang luas untuk sistem peradilan pidana AS dan perlakuannya terhadap kelompok minoritas.
"Rasanya seperti saya bisa menjadi bagian dari sejarah dan bagian dari orang yang mencoba mengubah dunia untuk semua orang," kata Jamilah Muahyman, seorang warga Washington yang melakukan aksi protes di dekat Gedung Putih kepada Reuters.
Meski demikian, terjadi sejumlah aksi sporadis di beberapa kota di mana para pengunjuk rasa berusaha memblokir lalu lintas.
Dan polisi yang mengenakan baju anti huru hara menggunakan granat kilat dalam konfrontasi dengan demonstran di Seattle.
Namun sebagian besar adalah hari unjuk rasa paling damai sejak rekaman video yang menunjukkan Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata di borgol, terbaring telungkup di jalan Minneapolis pada 25 Mei ketika seorang polisi kulit putih berlutut di lehernya selama hampir sembilan menit.
Video itu memicu kemarahan di mana para pelaku unjuk rasa di Minneapolis langsung menyebar ke kota-kota lain, diselingi oleh episode pembakaran, penjarahan dan perusakan.
Pihak berwenang dan aktivis menyalahkan kondisi ini sebagian besar pada agitator luar dan penjahat.
Pasukan Pengawal Nasional diaktifkan di beberapa negara bagian, dan polisi menggunakan taktik penanganan keras di beberapa kota ketika sejumlah pemerintah lokal memberlakukan jam malam yang diberlakukan untuk memadamkan gangguan sipil, yang pada gilirannya mendorong para demonstran untuk bertindak lebih jauh.
Intensitas aksi protes selama seminggu terakhir mulai surut pada hari Rabu setelah jaksa di Minneapolis telah menangkap keempat petugas polisi yang terlibat dalam kematian Floyd.
Derek Chauvin, petugas yang terlihat menjepit Floyd ke tanah ketika Floyd berulang kali mengerang "Saya tidak bisa bernapas" didakwa dengan pembunuhan tingkat dua.