"Tidak akan ada pemangkasan anggaran, tidak akan ada pembubaran polisi kita," tegas Trump di Gedung Putih, pada Senin (8/6/2020) waktu setempat.
Trump tegaskan, tidak ada 'aktor buruk' di institusi kepolisian AS.
Para personil kepolisian, menurut Trump, adalah orang-orang hebat yang telah menjamin dan melindungi masyarakat dari tindak kejahatan.
"Kami memastikan tidak ada aktor buruk di sana... Tapi 99 persen... dari mereka adalah orang-orang besar, orang hebat dan telah melakukan pekerjaan dengan mencetak rekor," jelas Trump.
Sebelum itu di Gedung Putih, Sekretaris pers Kayleigh McEnany mengatakan Trump terkejut dengan gerakan meminta pemangkasan anggaran dan pembubaran polisi.
Seorang anggota Polisi kulit putih di Minneapolis didakwa kasus pembunuhan pada 25 Mei, atas kematian George Floyd.
Anggota Polisi itu ditangkap dan didakwa setelah videonya viral. Dalam video tersebut, lutut anggota polisi itu menekan leher Floyd selama hampir sembilan menit.
Floyd terlihat sempat mengatakan ia tidak bisa bernafas.
Kasus kematian Floyd telah memicu dua minggu aksi demonstrasi damai di seluruh negeri melawan rasisme dalam penegakan hukum AS.
Protes terhadap ketidaksetaraan rasial marak terjadi setelah kematian di Minneapolis.
Bender mengatakan kepada CNN, pihaknya ingin mengalihkan anggaran kepolisian untuk arah strategi berbasis masyarakat.
Baca: Pejabat Lokal Desak Pemerintah Taiwan Ubah Nama Kepulauan Diaoyutai
Baca: Penyidik KPK Mulai Telusuri Aset-aset Milik Istri Nurhadi
Baca: Sengketa dengan China, Presiden Taiwan Tegaskan Kembali Klaim atas Kepulauan Diaoyutai
Baca: Viktor Axelsen Terpesona dengan Sepak Terjang Lee Chong Wei
Kata dia, Dewan Kota akan mulai mendiskusikan bagaimana mengganti Kepolisian saat ini.
"Gagasan tidak memiliki Departemen Kepolisian tentu tidak dalam jangka pendek, " tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com https://www.kompas.com/global/read/2020/06/10/213749470/keinginan-pakai-tentara-redam-demo-george-floyd-ditolak-trump-ingin-pecat?page=all#page3