TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Foto kereta emas Belanda memicu kehebohan di Indonesia lantaran bergambar situasi di masa kolonial. Di kereta itu, terlihat orang-orang Indonesia dan Afrika menjadi budak orang-orang Belanda.
Lorraine Riva melalui akun Twitter @yoyen menerangkan, kereta emas ini bernama Gouden Koets dan lukisan yang sedang hangat jadi perbincangan itu bernama Hulde der Kolonieen.
Perempuan yang tinggal di Belanda dan menyukai sejarah ini mengatakan, lukisan tersebut tentang penghormatan dari daerah koloni Belanda (di West dan Oost Indies).
Baca: Ribuan Orang Isi Petisi Gugat Kereta Emas dari Belanda Bergambar Perbudakan di Indonesia
Koloni di Barat yang populer dengan nama West Kolonieen dalam bahasa Belanda berada di Afrika atau Karibia.
Di koloni Barat ada serikat dagang West-Indische Compagnie (WIC) yang meliputi Afrika Barat, Karibia (Suriname, Antilen), bahkan sampai ke Brasil juga karena ada perkebunan nanas dan tebu di sana.
Kemudian, Oost Kolonieen adalah koloni di Hindia-Belanda yang sekarang menjadi Indonesia. "Hindia-Belanda kadang namanya di naskah sejarah Oost-Indie. Makanya dulu kan ada VOC, Verenigde Oost Indische Compagnie," tulis Lorraine di utas Twitter-nya, Senin (8/6).
Baca: Puluhan Tahun Diburu, Harta Karun Bernilai Rp 14 Miliar Akhirnya Ditemukan
Perbincangan tentang lukisan di kereta emas Belanda ini lalu menghangat di media sosial karena gambar tersebut seolah-olah menyiratkan kebanggaan zaman kolonial.
Mengenai hal itu, Lorraine menerangkan, "Sebetulnya panel lukisan itu tentang penghormatan dari daerah koloni Belanda (di West dan East Indies) untuk naik takhtanya Ratu Wilhelmina".
Baca: Perancis, Jerman, Italia dan Belanda Bentuk Aliansi Percepatan Pembuatan Vaksin Covid-19
Kereta emas hadiah
"Dalam konteks sekarang mungkin diartikan sebagai perayaan kolonialisme," ujarnya.
"(Namun) konteks sewaktu kereta itu dibuat (adalah) faktual," ungkap Lorraine kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Selasa (9/6).
Gouden Koets merupakan kereta emas hadiah dari penduduk Amsterdam untuk Ratu Wilhelmina yang naik takhta pada 1898. Kereta itu dibuat pada 1897 silam.
Di utas Twitter-nya, Lorraine menguraikan, kereta emas ini adalah hasil patungan dari beberapa rukun warga (RW) di Amsterdam, dan yang membuatnya adalah firma bernama Spijker.
Konon, Ratu Wilhelmina sempat menolak rencana pemberian kado itu, tetapi akhirnya dia menyetujuinya dengan syarat atap kereta harus tinggi agar ia bisa berdiri di dalamnya.