TRIBUNNEWS.COM - Istri Wali Kota New York Bill de Blasio, Chirlane McCray, menyebut ketidakmungkinan untuk departemen kepolisian di kotanya dihapus.
Jika sampai tidak ada polisi, McCray menyebut suasana kota haruslah seperti surga di mana tak ada kekacauan sama sekali, yang mana hal ini mustahil terjadi.
Dikutip Tribunnews.com dari foxnews.com, McCray menanggapi desakan berbagai pihak untuk meniadakan polisi.
Desakan itu awalnya muncul dari Minneapolis, Minnesota, tempat George Floyd dibunuh oleh polisi.
McCray menyebut tempat yang tidak membutuhkan penegak hukum harusnya sudah tertib dan damai seperti nirvana dunia utopia yang sifatnya mustahil.
"Itu akan seperti nirvana, dunia utopia yang tidak akan mungkin kita temui di manapun," ujar McCray.
Baca: Kematian George Floyd Bikin Kepolisian AS Terancam Bubar, Donald Trump Langsung Menolak
Baca: Capres AS Joe Biden Didesak Pilih Wanita Kulit Hitam sebagai Cawapres, Ini Kata Penasihat
McCray menyebut jika Minneapolis bisa saja mengajukan penghapusan kepolisian lantaran wilayah itu kecil.
Sedangkan, New York sebagai kota besar tidak mungkin berjalan tanpa penegak hukum.
"Itu (Minneapolis) adalah kota kecil," ujar McCray.
"Mereka bisa jadi melakukan hal yang mustahil dilakukan di kota besar seperti New York," sambungnya.
Sebelumnya, Blasio juga menyebut mustahil untuk meniadakan penegak hukum seperti polisi di New York.
"Bisakah manusia berevolusi ke titik di mana tidak ada yang menjaga, tak ada tatanan yang diperlukan? Saya kira hanya secara teori," ujar Blasio.
"Tapi saya tidak melihat (kemungkinan itu) di masa depan yang akan kita jalani beberapa generasi mendatang," sambungnya.
Trump Tolak Penghapusan Polisi
Presiden Amerika Serikat Donald Trump langsung menolak gagasan pembubaran polisi.
Dikutip Tribunnews.com dari foxnews.com, hal itu diungkapkan Trump dalam rapat pada Senin (8/6/2020).
Dalam rapat itu, Trump menyebut mungkin departemen kepolisian bisa lebih diperbaiki dengan cara yang lebih halus.
"Kami akan bekerja dan kami akan membicarakan soal gagasan-gagasan yang ada, bagaimana kami bisa melakukannya dengan lebih baik dan bagaimana cara melakukannya, mungkin bisa dengan cara yang jauh lebih lembut," ungkapnya.
Trump menyebut tindakan mantan polisi Derek Chauvin yang menewaskan George Floyd itu seharusnya tidak terjadi.
Namun Trump meyakini memang banyak hal tak pantas untuk terjadi, sehingga ia tidak menyalahkan departemen kepolisian, apalagi membubarkannya.
Baca: Trump Tuduh Lansia Pendukung George Floyd yang Didorong Polisi hingga Terbentur Jalan sebagai Antifa
Baca: Thomas Lane Dituduh Terlibat Pembunuhan George Floyd, Pengacara Klaim Ada Bukti tuk Membebaskannya
"Peristiwa seperti yang sudah terjadi seharusnya tak pernah terjadi, dan banyak hal yang seharusnya tak perlu terjadi," ujar Trump.
Trump menganggap tidak mungkin jika AS membubarkan badan penegak hukum di negara itu.
"Kami tidak akan membubarkan kepolisian," tegasnya.
"Saya kira mungkin ada beberapa kota yang ingin mencoba (membubarkan kepolisian)," sambungnya.
Dewan Kota Minneapolis Ingin Bubarkan Kepolisian
Diberitakan sebelumnya, Dewan Kota Minneapolis berencana membubarkan departemen kepolisian setempat.
Dikutip Tribunnews.com dari abcnews.go.com, para anggota Dewan Kota Minneapolis mengumumkan rencana mereka itu pada Minggu (7/6/2020).
Mereka berharap departemen kepolisian bisa diganti oleh badan yang lebih berorientasi pada masyarakat.
Pimpinan Dewan Kota, Lisa Bender, menyebut bahwa hubungan antara kepolisian dengan masyarakat tidaklah sehat.
Maka dari itu, departemen kepolisian harus segera dibubarkan demi menjaga masyarakat.
"Komitmen kami adalah untuk mengakhiri hubungan toxic dengan Departemen Kepolisian Minneapolis, untuk mengakhiri sistem kepolisian," ujar Bender.
"Demi menciptakan keselamatan publik yang benar-benar membuat kita aman," sambungnya.
Bender mengklaim bahwa dengan adanya polisi malah membuat warga tidak aman.
"Jelas bahwa sistem kepolisian kami tidak mampu menjaga keamanan masyarakat. Upaya kami dalam reformasi bertahap telah gagal," ungkap Bender.
Kelompok mayoritas antiveto juga berharap adanya peralihan sistem keamanan publik yang dipimpin oleh masyarakat.
Sementara itu, Wali Kota Minneapolis Jacob Frey sempat dicemooh para pendemo pada Sabtu (6/6/2020).
Pasalnya, Frey tidak mendukung gagasan penghapusan departemen kepolisian.
Saat demo, seorang demonstran bertanya pada Frey apakah ia mendukung penghapusan departemen kepilisian.
Frey tidak menjawab gamblang pertanyaan itu, ia hanya menjawab "tidak mendukung penghapusan penuh kepolisian".
Jawaban Frey itu seketika memancing cemoohan dari para demonstran.
Bahkan banyak yang meneriakinya agar pulang dan tak usah ikut demo.
"Pulanglah Jacob! Pulanglah" teriak pendemo.
(Tribunnews.com/ Ifa Nabila)