News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Fakta-fakta Menarik di Balik Ketegangan Militer India dan China

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jet tempur MiG-29 milik Angkatan Udara India (IAF) yang belum lama ini diperbarui dengan penambahan instrumen terbaru. India dikabarkan percepat pengadaan 12 Sukhoi dan 21 MiG-29 dari Rusia pekan ini, di saat konflik perbatasan India-China memanas.

TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI - Ketegangan terjadi di antara dua negara pemilik senjata nuklir: India dan China.

Dua tetangga di kawasan Asia ini sedang berada dalam ketegangan diplomatik dan militer.

Konflik ini muncul menyusul bentrokan yang terjadi di perbatasan India-China.

Bentrokan yang terjadi disebut yang paling mematikan dalam 40 tahun terakhir.

Dikutip Tribunnews dari Al Jazeera, peristiwa ini terjadi pada 15 Juni 2020 di Lembah Galwan, wilayah yang disengketakan, di daerah Himalaya yang gersang.

Baca: India Boikot HP China Pascabentrokan Tewaskan 20 Orang, Data Ungkap Kondisi Sebenarnya

Baca: Menteri India: Sejak 1962, China Tak Pernah Akui Jumlah Pasukannya Jadi Korban

Wilayah tersebut berada di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC), dan merupakan perbatasan de facto antara India-China.

Dalam insiden mematikan itu, 20 tentara India dilaporkan tewas.

Sementara itu, Tiongkok belum secara resmi menyatakan korban dari bentrokan tersebut.

Lebih lanjut, berikut ini Tribunnews rangkum empat hal yang perlu diketahui tentang pertikaian India-China:

Apa yang Terjadi pada 15 Juni 2020?

Pertikaian yang terjadi pada 15 Juni 2020 dipicu oleh ketidaksepakatan atas dua tampon Tiongkok dan menara observasi, yang menurut pejabat India dibangun di sisi LAC.

Melalui sambungan telepon, Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar memberikan penjelasan kepada Diplomat Senior China, Wang Yi.

Ia mengatakan, Pasukan Tiongkok disebut melanggar Garis untuk membuat 'struktur sementara' di Lembah Galwan.

Subrahmanyam menegaskan, bahkan setelah pejabat militer mencapai kesepakatan pada 6 Juni 2020 lalu untuk melonggarkan esensi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini