Di sisi lain, China mengatakan kamp-kamp di wilayah otonom adalah pusat pendidikan yang menargetkan ekstremisme Islam.
Masalah Uighur muncul ke permukaan kembali setelah mantan pembantu pemerintahan Trump, John Bolton, mengungkap ini di bukunya.
John Bolton menuduh Trump memberi lampu hijau atas rencana Presiden China, Xi Jinping, yang ingin membangun kamp di Xinjiang.
Dalam buku Bolton, presiden mengatakan rencana Jinping tepat untuk dilakukan.
Baca: Pengguna TikTok Sabotase Kampanye Donald Trump, Pesan Tiket tapi Tak Hadiri Acara
Baca: Mantan Pejabat AS Beberkan Hubungan Khusus Trump dan Xi Jinping: Minta Bantuan Agar Menang Pemilu
Isu ini meledak, namun Trump membantah semua tuduhan Bolton.
Dalam wawancaranya, Trump ditekan dengan pertanyaan terkait tuduhan Bolton.
Terutama tuduhan dirinya meminta bantuan Presiden China, Xi Jinping untuk memenangkan pemilu 2020.
Trump dikatakan menawarkan hasil pertanian AS untuk Jinping.
"Tidak, tidak sama sekali. Apa yang saya katakan kepada semua orang yang kita hadapi, bukan hanya Presiden Xi, saya ingin mereka melakukan bisnis dengan negara ini. Apa yang baik untuk negara ini baik untuk saya," jelas Trump.
"Tapi aku tidak pergi berkeliling dan berkata, 'Oh, bantu pemilihanku', mengapa saya mengatakan itu?" imbuhnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)