Lebih jauh, Badan Intelijen Pertahanan AS mengatakan, Iran secara keseluruhan memiliki program fasilitas bawah tanah terbesar di Timur Tengah.
Situs-situs tersebut "mendukung sebagian besar aspek kemampuan rudal balistik Teheran.
"Termasuk kekuatan operasional dan pengembangan rudal dan program produksi," kata DIA pada 2019.
Para pejabat Iran sendiri juga mengidentifikasi situs itu berada di Parchin, rumah bagi pangkalan militer di mana Badan Energi Atom Internasional.
Baca: Iran Sukses Uji Coba Rudal Jelajah Anti-kapal Berdaya Jangkau 280 Kilometer
Baca: Diserang, Koalisi Arab Saudi Jatuhkan Rudal Balistik yang Diarahkan ke Ibu Kota Riyadh
Iran Dicurigai Lakukan Tes yang Picu Ledakan Besar
Sebelumnya mereka mengatakan mencurigai Iran melakukan tes pemicu ledakan yang dapat digunakan dalam senjata nuklir.
Iran telah lama membantah mencari senjata nuklir.
Meskipun IAEA sebelumnya mengatakan Iran telah melakukan pekerjaan dalam "mendukung kemungkinan dimensi militer untuk program nuklirnya" yang sebagian besar dihentikan pada akhir 2003.
Perjanjian Nuklir Iran-AS
Kekhawatiran Barat atas program atom Iran menyebabkan sanksi dan akhirnya mempengaruhi kesepakatan nuklir Teheran 2015 dengan kekuatan dunia.
AS di bawah Presiden Donald Trump secara sepihak menarik diri dari perjanjian nuklir pada Mei 2018.
Keputusan Trump tersebut mengarah ke serangkaian serangan yang meningkat antara Iran dan AS.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)