Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Gilead Sciences mengumumkan rencana penetapan harga untuk obat yang tengah diteliti untuk menangani virus corona (Covid-19) atau disebut remdesivir.
Langkah ini diprediksi akan membebani anggaran pemerintah Amerika Serikat (AS) dan negara-negara maju lainnya sebesar 390 dolar AS per botol, atau sekitar 2.340 dolar AS untuk perawatan selama lima hari.
Dikutip dari laman Russia Today, Selasa (30/6/2020), perusahaan biofarmasi AS ini mengatakan bahwa mereka akan menawarkan model satu harga untuk menghindari proses negosiasi antar negara yang dapat memperlambat akses.
Untuk pasien yang diasuransikan secara komersial, perawatan selama lima hari ini akan menelan biaya sekitar 3.120 dolar AS.
Sedangkan untuk perawatan yang lebih lama yakni 10 hari, akan menelan biaya pemerintah sebesar 4.290 dolar AS per pasien dan 5.720 dolar AS untuk pasien AS yang menggunakan asuransi swasta.
Seperti yang disampaikan CEO Gilead Sciences, Daniel O'Day bahwa pihaknya memastikan seluruh pasien corona di dunia akan dapat mengakses obat tersebut.
"Kami ingin memastikan bahwa tidak ada yang menghalangi remdesivir untuk pasien, kami juga akan memastikan semua pasien di dunia memiliki akses ke obat ini," jelas O'Day.
Perusahaan ini juga mengaku telah menandatangani perjanjian dengan produsen obat generik untuk menyediakan obat dengan 'biaya yang jauh lebih rendah' untuk dipasarkan di negara-negara berkembang.
Mengingat potensinya untuk mengurangi biaya rumah sakit dan menyelamatkan nyawa, Gilead mengatakan bahwa harganya akan dibanderol 390 dolar AS per botol, jauh di bawah harga obat pada umumnya.
"Kami telah menetapkan harga remdesivir dan menyesuaikannya dengan program pemerintah. Bersama dengan bantuan Gilead sesuai kebutuhan, kami yakin semua pasien akan memiliki akses untuk obat ini," kata O 'Day.
Butuh waktu hampir dua bulan bagi Gilead untuk mengumumkan harga obat corona ini, sejak menerima otorisasi darurat dari Food and Drug Administration (FDA) untuk mengkaji obat untuk perawatan terhadap pasien.
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HSS) mengatakan telah mengamankan lebih dari 500.000 obat yang akan didistribusikan ke rumah sakit di Amerika hingga periode September mendatang.
"Presiden Donald Trump telah mencapai kesepakatan luar biasa untuk memastikan orang Amerika memiliki akses ke terapi terotorisasi pertama untuk Covid-19. Kami ingin memastikan bahwa setiap pasien Amerika yang membutuhkan remdesivir dapat mengetahui hal ini," kata Sekretaris HHS Alex Azar.
Gilead juga berencana untuk memulai uji coba remdesivir versi inhalasi ini untuk manusia.
Perusahaan itu pun akan terus berinvestasi dalam meningkatkan produksi obat untuk memenuhi permintaan industri farmasi.