News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Korea

Presiden Korea Selatan Serukan Pertemuan Kembali Kim-Trump Sebelum Pemilu AS

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dari kiri ke kanan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Korea Selatan Moon Jae In. Ketiga pemimpin negara tersebut tengah berdialog di area Panmunjom atau Zona Demiliterisasi (DMZ) Korea Utara-Korea Selatan pada Minggu, Juni 2019.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

 TRIBUNNEWS.COM, SEOUL -- Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengatakan Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong un harus bertemu lagi sebelum pemilu presiden AS pada November mendatang.

Moon menilai pertemuan antara Trump dan Kim akan membantu melanjutkan negosiasi nuklir yang terhenti.

"Saya percaya ada kebutuhan Korea Utara dan Amerika Serikat untuk mencoba dialog sekali lagi sebelum pemilihan Presiden AS," ujar Moon ketika bertemu Presiden Dewan Eropa Charles Michel, seperti dilansir Reuters, Rabu (1/7/2020).

"Masalah program nuklir dan sanksi pada akhirnya harus diselesaikan melalui pembicaraan AS-Korea Utara."

Baca: Kim Jong Un Ledakkan Kantor Penghubung Antar-Korea, Dipicu Perlakuan Tak Pantas Terhadap Istrinya

Baca: Kim Jong Un Naik Pitam setelah Pembelot Korut Edit Foto sang Istri dalam Selebaran

Baca: Kim Jong Un Kembali Dikabarkan Tak Sehat, Dubes Rusia Angkat Bicara

Kantor kepresidenan Korea Selatan telah menyampaikan pandangan Moon itu ke Washington.

Trump dan Kim bertemu untuk pertama kalinya pada 2018 lalu di Singapura. Pertemuan itu meningkatkan harapan akan kesepakatan agar Pyongyang menghentikan program senjata nuklirnya.

Namun KTT kedua Kim dan Trump, pada awal 2019 lalu di Vietnam, berantakan.

Trump dan Kim bertemu lagi di Zona Demiliterisasi yang memisahkan kedua Korea pada bulan Juni 2019 dan sepakat untuk memulai negosiasi.

Tetapi pembicaraan tingkat pejabat tinggi antara kedua belah pihak di Swedia pada bulan Oktober terputus.

Ketegangan antar-Korea berkobar bulan lalu setelah Korea Utara meledakkan sebuah kantor penghubung, dan mengancam tindakan militer atas rencana kelompok pembelot di Korea Selatan untuk mengirim selebaran propaganda anti-Kim di seberang perbatasan.(Reuters)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini