TRIBUNNEWS.COM, CHINA - Bukan karena virus corona atau covid-19, pihak berwenang di China meningkatkan tindakan pencegahan setelah sebuah kota di wilayah otonomi Mongolia mengkonfirmasi satu kasus wabah pes.
Ini adalah wabah baru yang terindentifikasi di China.
Setelah sebelumnya di negara itu muncul wabah virus corona dan flu babi.
Sejumlah laporan mengatakan seorang pasien wabah pes di kota Bayannur sedang dikarantina dan dalam kondisi stabil.
Pasien itu bekerja sebagai gembala.
Sejauh ini pemerintah setempat sudah mengeluarkan peringatan level tiga.
Baca: Gejala Virus Flu Babi yang Dikhawatirkan Menjadi Pandemik Seperti Virus Corona
Wabah pes, yang disebabkan oleh infeksi bakteri, dapat mematikan namun bisa diobati dengan antibiotik yang tersedia secara umum.
Kasus baru penyakit ini pertama kali dilaporkan pada Sabtu lalu di sebuah rumah sakit di wilayah Banner Tengah Urad, yaitu di kota Bayannur.
Si pasien dicurigai terinfeksi bakteri tersebut, namun belum jelas bagaimana atau mengapa pasien kemungkinan terinfeksi.
Peringatan level tiga ditetapkan di wilayah itu, yang berarti masyarakat dilarang berburu dan memakan hewan yang dapat membawa bakteri pes.
Masyarakat juga diminta melapor kepada otoritas terkait jika ada kasus yang dicurigai terpapar pes.
Mematikan, tapi bisa diobati
Kasus-kasus wabah pes atau bubonik – juga dikenal dengan istilah Maut Hitam (The Black Death) – telah dilaporkan secara berkala di seluruh dunia.