"Aku ingin tahu jika seandainya sudah (lapor), aku tidak akan menyalahkan diriku sendiri sekarang," tambahnya.
Mantan sekretaris wali kota mengaku diinterogasi oleh polisi setelah dia melaporkan pelecehan seksual itu.
Setelah itu, dia terkejut mendengar kabar kematian mantan atasannya itu.
"Kata kematian adalah sesuatu yang tidak bisa saya bicarakan, bahkan selama masa-masa tersulit saya."
"Ini benar-benar mengecewakan dan saya masih tidak ingin mempercayainya," bunyi surat itu.
Muncul Petisi untuk Batalkan Pemakaman 5 Hari
Lebih dari 560.000 orang menandatangani petisi agar upacara pemakaman lima hari Wali Kota Park dihentikan.
"Apakah orang-orang perlu menonton pemakaman mewah lima hari untuk politisi terkenal yang tuduhan pelecehan seksualnya menyebabkan bunuh diri?" bunyi petisi itu.
"Pesan macam apa yang dikirimkan kepada orang-orang itu? Seharusnya pemakaman keluarga yang tenang," tambahnya.
Baca: Wali Kota Seoul Diduga Bunuh Diri, Pesan Terakhir via Telfon dan Pakai Baju Serba Hitam saat Pergi
Namun, pengadilan di Seoul menolak keinginan untuk menghentikan pemakaman itu pada Minggu (12/7/2020).
Lebih dari 20.000 orang memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum Park.
Bahkan beberapa orang masih berdatangan ke upacara pemakaman hari ini meskipun hujan deras.
Kandidat Potensial Presiden Korea Selatan
Park merupakan politisi dengan citra yang tinggi dan dinilai berhasil mengelola ibu kota Seoul selama hampir satu dekade.