TRIBUNNEWS.COM - Mantan raja Spanyol terbang ke 'resor mewah di Republik Dominika' setelah melarikan diri dari Spanyol
Mantan raja Spanyol, Juan Carlos, melarikan diri ke sebuah resor mewah di Republik Dominika di tengah skandal korupsi.
Dikutip dari Sky News, pria berusia 82 tahun itu meninggalkan Istana Zarzuela di Madrid pada Minggu (2/8/2020).
Menurut laporan surat kabar La Vanguardia, ia bermalam di Sanxenxo, sebuah kota kecil di Pantai Atlantik Spanyol, tempat ia sering menghadiri acara pelayaran.
Baca: Mantan Raja Spanyol Juan Carlos I Tinggalkan Negaranya, Diduga Terlibat Korupsi Proyek Kereta Api
Ia melakukan perjalanan dengan mobil keesokan paginya ke Portugal, lalu terbang menggunakan jet pribadi ke Republik Dominika.
Mantan raja itu dilaporkan berencana menghabiskan beberapa minggu di pengasingan di sebuah vila mewah di Casa de Campo, dengan lapangan golf eksklusif dan resor di pulau Karibia.
Juan Carlos mengatakan, ia telah memilih untuk meninggalkan negara itu dalam sepucuk surat kepada putranya, Raja Felipe, yang diterbitkan di situs web keluarga kerajaan Spanyol.
Dia mengatakan dia membuat keputusan karena tekanan publik terhadap dirinya memuncak.
Baca: Fakta Unik Lagu Kebangsaan Spanyol, Beberapa Kali Ganti Judul hingga Tidak Memiliki Lirik
Jaksa penuntut di Swiss dan Spanyol sedang menyelidiki transaksi keuangan yang terkait dengan Juan Carlos.
Transaksi tersebut diketahui ada hubungannya dengan Arab Saudi yang memberikan kesepakatan multi-miliar dolar yang menguntungkan kepada perusahaan Spanyol.
Informasi yang beredar, transaksi itu digunakan untuk membangun kereta api berkecepatan tinggi di kerajaan pada tahun 2011.
Pada bulan Maret tahun ini, surat kabar La Tribune de Geneve Swiss melaporkan mantan raja itu menerima $ 100 juta (Rp 1,4 triliun) dari almarhum Raja Saudi Abdullah pada 2008.
Baca: Arab Saudi Tahan 2.050 Orang, Kedapatan Menyusup ke Sejumlah Situs Suci di Mekkah
Juan Carlos diduga mentransfer € 65 juta untuk mantan rekannya, pengusaha Jerman Corinna zu Sayn-Wittgenstein.
Pengadilan tertinggi Spanyol juga telah membuka penyelidikan tentang keadaan di sekitar kesepakatan Saudi.