News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan di Beirut

Analisis Ahli Soal Penyebab Ledakan di Beirut Lebanon: Seperti Ledakan Kembang Api, Bukan Bom

Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api menyusul terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Dua ledakan besar terjadi di Kota Beirut menyebabkan puluhan orang meninggal, ratusan lainnya luka-luka, dan menimbulkan berbagai kerusakan pada bangunan di kawasan ledakan hingga radius puluhan kilometer. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/STR

TRIBUNNEWS.COM - Seorang ahli bahan peledak, Chris Hunter, memberikan pendapat mengenai ledakan hebat di Ibukota Lebanon, Beirut.

Ia mempelajari beberapa video dan saksi mata tentang ledakan tersebut.

Menurutnya, hanya dengan beberapa detik rekaman amatir dan pengakuan saksi mata, para ahli bahan peledak dapat menemukan tanda-tanda penyebab ledakan.

Chris Hunter juga merupakan operator pembuangan bom anti-terorisme.

Baca: Ledakan di Beirut Lebanon, Saksi Mata Sebut Kota Gelap, Orang-orang Saling Memanggil, Berlumur Darah

Hunter juga menjadi saksi ahli dalam persidangan di Den Haag, tentang pembunuhan terhadap mantan perdana menteri Libanon Rafik al-Hariri pada 2005, yang terbunuh dalam bom mobil di Beirut tengah.

Berikut analisis Hunter soal ledakan di Beirut pada Selasa (4/8/2020), dikutip dari Sky News:

1. Kepulan asap putih, merah muda dan merah tidak mungkin dari bubuk mesiu atau bubuk hitam

Ketika ada ledakan biasanya menghasilkan dua jenis asap, hitam atau putih.

Jika berwarna hitam, artinya bahan peledak tinggi, jenis yang digunakan dalam peraturan militer atau bom mobil teroris.

Jika melihat asap putih itu biasanya konsisten dengan apa yang kita sebut bahan peledak rendah.

"Bagiku warna merah tua itu berasal dari api, jadi itu bisa dari bahan yang terbakar, furnitur atau semacam pewarna atau cat. Bisa juga dari jumlah debu di daerah itu."

Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api menyusul terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan, di Kota Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) waktu setempat. Penyebab ledakan masih dalam penyelidikan pihak yang berwenang. AFP/STR (AFP/STR)

"Bahan peledak tinggi meledak dengan gelombang kejut supersonik dari detonator, sementara bahan peledak rendah terbakar," ujarnya.

Menurutnya, hal pertama yang terpikirkan oleh Hunter melihat ledakan besar ini, sangat tidak mungkin menjadi bubuk mesiu atau amunisi di daerah seperti itu.

Ledakan di Beirut ini, lanjut Hunter lebih konsisten dengan ledakan rendah terbatas, sesuatu seperti ledakan kembang api.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini