Lebih lanjut dia membahas gudang berbahaya yang ada sejak 2014 silam.
Media lokal melaporkan orang-orang yang terjebak di bawah puing-puing bangunan.
Seorang saksi mata menggambarkan ledakan pertama itu memekakkan telinga, dan rekaman video menunjukkan mobil yang rusak dan bangunan yang hancur akibat ledakan.
"Semua bangunan di sekitar sini runtuh. Saya berjalan melalui kaca dan puing-puing di mana-mana, dalam kegelapan," ujar seorang saksi mata di dekat pelabuhan kepada AFP.
Ledakan itu terdengar hingga 240 km (150 mil) jauhnya di pulau Siprus di Mediterania timur.
Ledakan terjadi di tengah krisis ekonomi yang memicu perpecahan di Lebanon.
Ketegangan juga tinggi menjelang putusan hari Jumat dalam persidangan atas pembunuhan mantan Perdana Menteri Rafik Hariri pada 2005.
Kapal UNIFIL yang Berlabuh Rusak
Sebuah kapal gugus tugas UNIFIL yang berlabuh di pelabuhan Beirut rusak dan beberapa penjaga perdamaian angkatan laut UNIFIL terluka.
Beberapa mengalami luka serius dalam ledakan besar di ibukota Libanon, jelas Pasukan PBB Sementara di Lebanon dalam pernyataannya Selasa (4/8/2020).
"UNIFIL membawa para penjaga perdamaian yang terluka ke rumah sakit terdekat untuk perawatan medis," kata pernyataan itu, dikutip dari Reuters.
UNIFIL saat ini sedang menilai situasi, termasuk skala dampak pada personil UNIFIL, dan siap untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada pemerintah Lebanon. (*)
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)