TRIBUNNEWS.COM, PARIS -- Satu warga Perancis turut meninggal dunia akibat ledakan besar di gudang besar di Beirut, Selasa (4/8/2020).
Warga Perancis itu adalah seorang arsitek bernama Jean-Marc Bonfils.
Hal itu disampaikan Menteri Kebudayaan Roselyne Bachelot dalam kicaunnya di Twitter, seperti dilansir Reuters, Kamis (6/8/2020).
Selain itu 24 warga Perancis lainnya mengalami luka-luka.
Menteri Luar Negeri Jean-Baptiste Lemoyne menambahkan pada Kamis (6/8/2020), dari mereka yang terluka, tiga diantaranya menderita luka serius.
Presiden Perancis Emmanuel Macron akan mengunjungi Beirut pada Kamis (6/8/2020).
Sebelumnya diberitakan, isteri Duta Besar Belanda untuk Lebanon turut menjadi korban ledakan besar yang terjadi di pelabuhan Beirut, pada Selasa (4/8/2020).
Demikian Kementerian Luar Negeri Belanda melaporkan pada Rabu (5/8/2020), seperti dilansir Reuters.
Kementerian Luar Negeri Belanda menyebut, isteri Dubes menderita luka parah akibat insiden itu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri mengatakan isteri Dubes telah dirawat di rumah sakit.
Dia mengatakan ledakan itu telah menyebabkan kerusakan di Kedutaan Belanda
Setidaknya, empat orang lain juga mengalami luka-luka akibat ledakan itu.
Menkes: 135 Orang Tewas, 5.000 Terluka dan Puluhan Masih Hilang
Jumlah korban tewas akibat ledakan besar Selasa (4/8/2020) di Beirut, Lebanon meningkat menjadi 135 orang.