TRIBUNNEWS.COM - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit melaporkan, 15 orang Amerika nekat minum hand sanitizer yang mengandung metanol, Rabu (5/8/2020).
Semua korban keracunan metanol itu pun langsung dilarikan ke rumah sakit, empat orang lainnya meninggal dunia.
Mengutip NBC News, saat ini, tiga korban keracunan metanol masih dalam penanganan.
Untuk diketahui, metanol atau alkohol kayu merupakan bahan beracun.
Apabila dikonsumi, metanol dapat menyebabkan kematian.
Baca: Toko Miras Tutup karena Lockdown, 10 Orang di India Tenggak Campuran Hand Sanitizer hingga Tewas
Baca: 10 Orang di India Tewas setelah Tenggak Hand Sanitizer
Lebih jauh, pada Mei dan Juni 2020, CDC pernah melaporkan 15 kasus keracunan metanol di New Mexico dan Arizona.
Rata-rata usia korban keracunan adalah 43 tahun.
Selain itu, CDC juga melaporkan 13 kasus keracunan metanol dialami oleh pria.
Baca: 9 Warga India yang Minum Oplosan Hand Sanitizer dan Air Soda karena Kesulitan dapat Miras
Produk Hand Sanitizer Mengandung Metanol
Sebelumnya, Food and Drug Administration (FDA) pertama kali memperingatkan tentang hand sanitizer yang kemungkinan terkontaminasi metanol pada Juni 2020 lalu.
Sejak laporan FDA tersebut, daftar hand sanitizer yang mengandugn metanol bertambah hingga lebih dari 100 produk.
Lalu produk hand sanitizer yang seperti apa yang aman digunakan?
CDC sudah merekomendasikan produk hand sanitizer yang aman digunakan yakni dengan kandungan etanol atau isopropanol.
Baca: FDA Ungkap 75 Merek Hand Sanitazer Beracun, Terbukti Mengandung Metanol, Ini Daftarnya
Baca: Dipercaya Bisa Sembuhkan Corona, 726 Orang di Iran Justru Meninggal karena Keracunan Metanol
Tes Darah Mengonfirmasi Kandungan Metanol