Petugas berwajib menghujani massa dengan gas air mata di sekitar kawasan tersebut.
Puluhan orang ini mempersoalkan ledakan yang terjadi di area pelabuhan Beirut, Selasa (4/8/2020).
Baca: Cerita Pengantin yang Tengah Berfoto saat Detik-Detik Ledakan Beirut: Apakah Saya Akan Mati?
Baca: 16 Orang Ditahan Terkait Ledakan di Beirut Lebanon, Penyelidikan Masih Berlanjut
Dikutip dari BBC, pemerintah menyimpulkan musibah terjadi karena 2.750 ton amonium nitrat disimpan secara serampangan.
Adapun bahan yang biasa digunakan untuk pupuk dan juga rentan meledak itu disimpan di gudang pelabuhan selama 6 tahun, terhitung dari 2013.
Banyak warga Lebanon yang menilai ledakan tidak lain disebabkan kelalaian pemerintah.
Dua Pejabat Lebanon Mengundurkan Diri
Selain itu, sejak bencana ini terjadi terdapat dua pejabat pemerintahan yang mengundurkan diri.
Anggota parlemen Marwan Hamadeh mengundurkan diri pada Rabu, sementara itu Dubes Lebanon untuk Yordania Tracy Chamoun sehari setelahnya.
Tracy mengatakan bahwa di masa bencana dibutuhkan pergantian kepemimpinan baru.
Sebelumnya pada Kamis, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengunjungi Beirut dan mengatakan Lebanon perlu perubahan besar dari pemerintah.
Dia juga meminta penyelidikan internasional atas bencana tersebut.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Ika)