Pada Minggu (9/8/2020), pera pemimpin duna dijadwlakan mengambil bagian dalam konferensi donor virtual yang diselenggarakan Presiden Pranvis Emmanuel Macron.
Banyak negara mentaran bantuan untuk Lebanon, di antaranya yakni Inggris.
PM boris Johnson menyampaikan simpati terdalam Inggris kepada rakyat Lebanon kepada President Aoun, pada Sabtu (8/8/2020).
Baca: Trump Keluarkan Perintah Eksekutif & 3 Memorandum Setelah Kongres Gagal Sepakati Total Bantuan Covid
Baca: Irak akan Kirim Bantuan Minyak ke Lebanon Pasca Ledakan Beirut
Kabar terakhir pascaledakan di Beirut, Lebanon, sebanyak 60 orang dilaporkan masih belum ditemukan.
Pada Selasa (4/8/2020) pukul 06.07 sore waktu setempat, ledakan besar terjadi di dekat pelabuhan Beirut, Lebanon.
Gubernur Beirut, Marwan Abboud, mengatakan ledakan tersebut telah menyebabkan kerugian yang mencapai tiga hingga lima miliar dolar Amerika, atau sekitar Rp 44,1 triliun hingga Rp 73,5 triliun.
Dikutip Tribunnews dari AlJazeera, sebanyak lebih dari 60 orang masih belum ditemukan.
Hingga Jumat (7/8/2020) waktu setempat, 150 orang lebih dinyatakan tewas akibat ledakan di Beirut.
Baca: 30-40 Kantong Kembang Api Disimpan Segudang dengan Amonium Nitrat, Diduga Sebabkan Ledakan di Beirut
Baca: WNI Korban Ledakan di Beirut dalam Kondisi Stabil
"Jumlah korban tewas (mencapai) 154, termasuk 25 orang yang belum diidentifikasi," kata seorang pejabat Kementerian Kesehatan.
"Selain itu, kami juga belum menemukan 60 orang yang hilang," imbuhnya.
16 Orang Ditahan
Pemerintah Lebanon kini sedang melakukan penyelidikan terkait peristiwa ledakan di sekitar kawasan pelabuhan Beirut.
Dikutip Tribunnews dariĀ Al-Jazeera, setelah beberapa hari berlalu pihak berwenang hingga kini telah memeriksa sebanyak 18 pejabat.
Baca: Ledakan di Beirut Lebanon, Saksi Mata: Seluruh Kota Hitam, Orang-orang Berlumuran Darah
Baca: Dampak Ledakan di Beirut Lebanon, Tercipta Kawah, Kerugian Capai Rp 218,2 Triliun hingga Korban Jiwa
Orang-orang tersebut adalah pejabat pelabuhan serta orang kepabeanan.