Ryan Pickrell dari Business Insider sebelumnya melaporkan bahwa ledakan itu tercatat sebagai gempa bumi berkekuatan 3,3 SR.
Beberapa orang telah ditahan untuk diinterogasi atas ledakan itu, termasuk kepala departemen bea cukai Lebanon dan kepala pelabuhan tempat penyimpanan bahan kimia itu.
Dua mantan pejabat kabinet dan kepala badan keamanan negara juga diinterogasi, kata pejabat pemerintah kepada AP.
Ledakan itu juga menyebabkan protes kekerasan.
Para pengunjuk rasa menuduh pemerintah lalai hingga menyebabkan ledakan, yang menyebabkan kerusakan sekitar $ 10 miliar hingga 15 miliar.
Presiden dan perdana menteri Lebanon sebelumnya telah menerima laporan pada 20 Juli, dua minggu sebelum ledakan, di mana pejabat keamanan negara memperingatkan tentang bahaya penyimpanan bahan kimia di pelabuhan.
Investigasi dilakukan untuk mengetahui mengapa tidak ada tindakan yang dilakukan setelah peringatan itu.
Para pemimpin dunia telah berjanji memberikan $ 300 juta untuk membantu pembangunan kembali Lebanon pasca ledakan.
Tetapi banyak dari dana tersebut ditahan sampai pejabat pemerintah berbicara kepada pengunjuk rasa dan menetapkan rencana untuk reformasi politik dan ekonomi.
Rangkuman Fakta-fakta Insiden Ledakan di Beirut, Lebanon
Dilansir The Guardian, berikut adalah fakta-fakta insiden ledakan yang terjadi di Beirut, Lebanon, termasuk kronologi, dampak, serta penyebab ledakan.
- Pada Selasa (4/8/2020) malam di ibu kota Lebanon, Beirut, dua ledakan besar yang terjadi di kawasan pelabuhan membuat gelombang ledakan besar ke seluruh kota, menewaskan ratusan orang dan melukai ribuan lainnya.
Skala kerusakannya sangat besar, bangunan yang berjaak bermil-mil dari pelabuhan hancur.
Ledakan itu terjadi pada saat yang mengerikan bagi Lebanon, yang berada di ambang kehancuran finansial.