TRIBUNNEWS.COM - Raksasa media sosial Facebook pada Rabu, (19/8/2020), mengatakan telah menghapus hampir 800 ratus grup konspirasi QAnon.
Grup itu dihapus karena memuji kekerasan, menunjukkan keinginan menggunakan senjata, dan menarik pengikut dengan pola perilaku kekerasan.
Dilansir dari Reuters, (20/8/2020), Facebook memperluas kebijakannya mengenai risiko terhadap keselamatan publik.
Facebook juga mengenakan pembatasan pada 1,950 grup QAnon, baik publik maupun tertutup.
Dengan pembatasan ini, grup tersebut tak lagi direkomendasikan ke pengguna dan lebih sulit ditemukan dalam kotak pencarian.
Ratusan ribu pengguna Facebook diketahui menjadi anggota grup QAnon.
Meski demikian, Facebook menolak memberi angka pasti.