TRIBUNNEWS.COM, PARIS – Militer Prancis mengirimkan kapal induk bertenaga nuklir Charles de Gaulle ke laut Mediterania Timur.
Mengutip sumber Staf Umum Prancis, media Prancis yang dikutip Southfront.org, Selasa (1/9/2020), melaporkan, kapal induk Charles de Gaulle diperkirakan akan segera tiba di daerah tersebut.
Charles de Gaulle dikawal sejumlah kapal tempur dan kapal selam Angkatan Laut Prancis yang tidak diketahui jumlahnya.
Menurut media Prancis, kapal perang itu berangkat dengan kesiapan penuh bertempur, penuh dengan amunisi dan pesawat.
Beban tempur kapal induk dilaporkan mencakup sejumlah jet tempur Rafale, rudal, persenjataan anti-kapal selam, serta sistem pelacakan, penargetan, dan intersepsi elektronik canggih.
Baca: Yunani-Mesir Sahkan Kesepakatan Maritim, Setelah Turki Umumkan akan Adakan Latihan di Mediterania
Baca: Erdogan Ingatkan Yunani Tidak Ganggu Kapal Turki di Mediterania
Hal tersebut sejalan pernyataan Menteri Pertahanan Prancis, Florence, yang menyebutkan kapal induk akan “bergeser” awal September.
Pengerahan angkatan laut Prancis di Mediterania Timur terjadi menyusul pernyataan terbaru Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menuduh Turki hanya bias paham oleh tindakan.
Pemerintah Turki mengancam Yunani dan Prancis. Presiden Erdogan mengatakan mereka akan membayar harga yang mahal jika menyerang kapal-kapal Turki.
"Mereka yang mengira mereka menarik garis merah di Mediterania Timur menantang sikap tegas negara kami," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan.
Pada 28 Agustus, Macron mengatakan dia telah mengadopsi “kebijakan garis merah” di wilayah yang mendukung Yunani melawan Turki atas eksplorasi sumber daya energy.
Prancis sudah memiliki satu kapal perang di daerah itu, kapal induk helikopter kelas Mistral FS Tonnerre. Kapal perang itu berada di lepas pantai Lebanon sejak pertengahan Agustus.
Kapal itu menjalankan misi bantuan kemanusiaan. Tapi kapal tetap membawa perlengkapan tempur lengkap, termasuk pasukan serta perangkat kerasnya.
Pasukan Turki Gelar Latihan Menembak
Merespon gerakan Prancis dan Yunani, Turki akan mengadakan latihan tembak-menembak di Mediterania timur pada 1 dan 2 September ini.
Angkatan Laut Turki mengeluarkan peringatan terbaru, Navtex, yang menyebutkan akan mengadakan latihan penembakan di Mediterania timur di lepas pantai Iskenderun, timur laut Siprus.