Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, LONDON-- Inggris menganggarkan dana 500 juta pound (666 juta dolar AS atau senilai Rp9,8 triliun) untuk uji coba tes cepat 20 menit Covid-19.
Dana tersebut akan digunakan untuk memperluas uji coba tes air liur (swab) dan tes cepat selama 20 menit di Inggris selatan.
Tes air liur telah disetujui untuk digunakan secara darurat di Amerika Serikat setelah uji coba pada pemain dan staf Asosiasi Bola Basket Nasional.
Sementara Italia, Belgia dan Prancis juga menguji coba tes air liur dengan metode ini.
Menteri kesehatan Matt Hancock berharap pengujian massal menggunakan tes Covid-19 yang lebih cepat dapat diluncurkan menjelang akhir tahun.
Baca: Peneliti di Inggris Sebut Steroid Murah Bisa Selamatkan Pasien Covid-19 yang Sakit Parah
Ia mengatakan, tes cepat itu adalah kunci untuk memulihkan kebebasan setelah berbulan-bulan pembatasan Covid-19.
"Saya ingin memecahkan masalah dengan memiliki tes generasi berikutnya pada skala yang lebih besar. Anda tidak dapat melakukannya pada teknologi saat ini dengan sangat mudah," katanya kepada televisi BBC, seperti dilansir Reuters, Kamis (3/9/2020).
Inggris sedang mengembangkan tes yang tidak perlu dibaca di laboratorium berhari-hari, dan bisa langsung memberikan hasil dalam hitungan menit.
Di beberapa negara, seperti Prancis, orang-orang didorong untuk melakukan tes Covid-19, dengan atau tanpa gejala.
Baca: Erick Thohir Tekankan Pentingnya Perlindungan Tenaga Kesehatan Dalam Memerangi Covid-19
Namun di Inggris, tes Covid-19 hanya ditujukan untuk mereka yang memiliki gejala, meskipun tes yang lebih teratur tersedia untuk profesi tertentu, seperti pekerja medis.
Orang-orang yang dihubungi oleh program tes kesehatan di Inggris harus mengisolasi diri selama 14 hari, jika mereka menjalin kontak dengan mereka yang terpapar Covid-19.
Demikian pula, wisatawan dari negara tertentu harus menjalani karantina 14 hari.(Reuters/Sky News)