Mengejutkan, Jaringan Mata-mata Rusia di Negara NATO Mau Hancurkan Rudal Patriot AS di Jerman
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah ulasan di situs militer dan pertahanan, BM, memberikan label 'shocking' atas informasi yang menunjukkan kalau Rusia memiliki jaringan mata-mata asal negara NATO yang beroperasi di seluruh Eropa.
Negara NATO yang dimaksud adalah Bulgaria yang merupakan anggota NATO sejak 2004 dan Uni Eropa sejak 2007
Situs itu mengabarkan kalau awal tahun ini, pihak berwenang Inggris menangkap enam warga Bulgaria atas tuduhan spionase untuk Rusia.
Baca juga: Peluncur Rudal Penghancur Kota Korea Utara Sudah di Tangan Rusia, Kharkiv Ukraina Bisa Porak-poranda
"Baru minggu lalu, dua dari mereka – Orlin Rusev dan Biser Djambazov – mengaku bersalah di pengadilan, menandai titik balik dalam apa yang telah dijuluki kasus “Spy Cell”," kata laporan itu dikutip, Rabu (4/12/2024).
Rincian kegiatan rahasia jaringan ini, seperti terungkap di Pengadilan Pidana Pusat London, melukiskan gambaran kerja ini.
Ulasan itu menyebut cara kerja jaringan spionase ini termasuk "canggih dan beroperasi di seluruh Eropa."
"Menurut laporan dari Televisi Nasional Bulgaria dan Nova TV, kelompok itu menargetkan pangkalan udara Amerika di Jerman di mana tentara Ukraina dilatih untuk mengoperasikan sistem pertahanan udara canggih, termasuk sistem surface-to-air missile (SAM) rudal Patriot buatan Amerika Serikat (AS)," kata laporan itu mengutip sumber berita mereka.
Jaksa di London mengungkapkan bahwa para agen spionase Bulgaria ini sedang mempersiapkan serangan terhadap personel Ukraina selama sesi pelatihan mereka.
"Ini menjadi semacam kenyataan mengerikan yang menggarisbawahi keberanian dan jangkauan operasi mereka," tulis ulasan tersebut.
“Spy Cell” berfungsi dalam organisasi yang teliti," menurut bukti yang diajukan oleh Jaksa penuntut dari Kerajaan Inggris.
Jaringan ini dilaporkan menggunakan gudang peralatan berteknologi tinggi, termasuk 221 ponsel, 495 kartu SIM, 16 perangkat radio, 11 drone, dan segudang gadget rekaman.
Perlengkapan ini memungkinkan anggota kelompok jaringan untuk memantau target mereka dengan presisi, terutama selama operasi yang melibatkan pangkalan udara Stuttgart di Jerman.
Dalam satu operasi semacam itu, orang-orang Bulgaria ini diduga menggunakan teknologi pengawasan canggih untuk mengidentifikasi ponsel para prajurit Ukraina yang menjalani pelatihan.