TRIBUNNEWS.COM - Saham AstraZeneca berada di posisi lebih rendah dalam perdagangan pra-pasar setelah perusahaan itu mengumumkan pada Selasa (8/9/2020) bahwa uji coba tahap akhir untuk vaksin virus corona ditunda karena masalah keamanan.
Saham produsen obat itu turun sekitar 2% menjelang bel pembukaan Rabu (9/9/2020), CNBC melaporkan.
"Ini adalah tindakan rutin yang harus dilakukan setiap kali ada penyakit yang tidak dapat dijelaskan di salah satu uji coba, selagi diselidiki, kami memastikan kami menjaga integritas uji coba," ungkap AstraZeneca kepada CNBC.
"Dalam percobaan besar, penyakit akan muncul secara kebetulan tetapi harus ditinjau secara independen untuk memeriksanya dengan hati-hati."
Dikatakan bahwa pihak AstraZeneca mencoba untuk mempercepat peninjauan untuk meminimalkan potensi dampak pada uji coba.
"Kami berkomitmen terhadap keselamatan peserta kami dan standar perilaku tertinggi dalam uji coba kami," kata perusahaan itu.
Baca: POPULER Internasional: Kura-kura Tinggal Kerangka | AstraZeneca Hentikan Sementara Uji Coba Vaksin
Baca: Pembentukan Tim Percepatan Vaksin Covid-19 Diapresiasi Komisi IX
Seseorang yang akrab dengan perkembangan tersebut mengatakan para peneliti menangguhkan uji coba karena adanya dugaan reaksi merugikan yang serius pada seorang relawan di Inggris, menurut STAT News.
Tidak diketahui berapa lama penangguhan uji coba itu akan berlangsung.
AstraZeneca memulai uji coba akhir bulan lalu.
Uji coba itu merupakan salah satu dari tiga perusahaan yang saat ini dalam pengujian tahap akhir untuk vaksin potensial.
Dua lainnya adalah Pfizer dan Moderna, yang keduanya memulai uji coba pada akhir Juli.
Pemerintah AS mengumumkan pada 21 Mei bahwa mereka akan membayar AstraZeneca hingga $ 1,2 miliar untuk vaksin eksperimental yang dikembangkan bersama para peneliti di Universitas Oxford.
A.S. akan menerima setidaknya 300 juta dosis vaksin sebagai bagian dari investasinya.
Vaksin AstraZeneca, yang dinamai AZD1222, menggunakan materi genetik dari virus corona dengan adenovirus yang dimodifikasi.