Vaksin itu menggunakan teknologi yang digunakan untuk membuat vaksin Ebola eksperimental, yang diberikan kepada orang-orang di Republik Demokratik Kongo pada akhir 2019.
Pada Juli, AstraZeneca menerbitkan data yang menunjukkan vaksinnya menghasilkan respons imun yang menjanjikan dalam uji coba tahap awal.
Vaksin tersebut ternyata dapat ditoleransi dengan baik dan tidak ada efek samping yang serius, menurut para peneliti pada saat itu.
Hanya kelelahan dan sakit kepala adalah efek samping yang paling sering dilaporkan, kata mereka.
Efek samping umum lainnya termasuk nyeri di tempat suntikan, nyeri otot, menggigil dan demam.
Update Kabar Vaksin Corona di Dunia: AstraZeneca Tunda Uji Coba, CanSino Tanggapi Keraguan Ahli
Berikut kabar terbaru dari deretan vaksin virus corona potensial di dunia.
Perusahaan farmasi AstraZeneca yang menjadi vaksin potensial dari Amerika Serikat mengalami masalah dalam keamanannya.
Oleh karena itu, uji coba besar-besaran dalam tahap terakhir ditunda untuk sementara.
Penundaan tersebut dilakukan setelah ditemukan penyakit yang menimpa salah seorang peserta uji coba.
Padahal, vaksin yang dikembangkan bersama Universitas Oxford ini telah dilihat sebagai salah satu kandidat vaksin terkemuka untuk melawan virus corona.
Adapun penangguhan uji coba ini 'meredupkan' prospek potensi peluncuran vaksin pada akhir tahun.
AstraZeneca mengatakan, pihaknya secara sukarela menghentikan uji coba untuk memungkinkan peninjauan data keamanan oleh komite independen.
Baca: Uji Coba Vaksin Covid-19 dari Oxford Dihentikan Sementara, Sukarelawan Dilaporkan Alami Reaksi Buruk
Pihaknya akan bekerja untuk mempercepat peninjauan peristiwa ini, untuk meminimalkan potensi dampak pada jadwal uji coba.