TRIBUNNEWSWIKI.COM - Para Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) dan Bahrain, menandatangani perjanjian dengan Israel di Gedung Putih, AS, pada Selasa (14/9/2020).
Komitmen tersebut telah melenceng dari Prakarsa Perjanjian Arab, yang menuntut Israel mengakhiri pendudukannya di Palestina.
Dengan demikian, solusi kenegaraan untuk Palestina kian jauh dari harapan.
Menghadapi situasi sulit ini, Palestina bersatu.
Hamas dan Fatah dilaporkan telah menyetujui kepemimpinan bersama.
Mereka akan berbagi tempat untuk memimpin perlawanan rakyat yang komprehensif terhadap kependudukan Israel, kata sumber Al Jazeera.
Baca: Tentara Israel Tindih Leher Seorang Aktivis Paruh Baya Palestina, Panen Kecaman Masyarakat Dunia
Penandatanganan kesepakatan UEA, Bahrain, dan Israel memang disambut kemarahan publik Palestina.
Mereka merasa ditikam dari belakang oleh negara-negara Arab.