TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin, menegaskan bahwa dirinya masih menjadi Perdana Menteri Malaysia.
Pernyataan ini dia lontarkan setelah muncul guncangan dari pemimpin oposisi, Datuk Seri Anwar Ibrahim, yang mengklaim sebaliknya.
Dilansir Malay Mail pada Rabu (23/9/2020), Kepala Perikatan Nasional (PN) ini mengatakan bahwa negara mengikuti sistem ketatanegaraan.
Pemerintahan pun masih dibentuk atas kebijakan Agong.
"Mungkin sebagian dari Anda masih bertanya-tanya apakah saya perdana menteri."
Baca: Mahathir Mohamad Tunggu Realisasi Klaim Anwar Ibrahim Soal Dukungan Parlemen
Baca: Babak Baru Politik Malaysia: Akankah Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri yang Baru
"Saat saya berdiri di sini sebelum Anda malam ini, saya masih menjadi perdana menteri Anda," katanya dalam pidatonya pada rapat umum kampanye di Luyang, Rabu malam.
"Dia mengklaim memiliki mayoritas di Parlemen dan bahwa saya telah kehilangan dukungan mayoritas dan dia merasa dia memenuhi syarat untuk menjadi perdana menteri."
"Saya tidak akan menanyai dia. Tapi dia harus paham bahwa kita menjalankan sistem demokrasi parlementer, jadi kita harus menjunjung konstitusi sebagai dasar pengambilan keputusan," jelas Muhyiddin tanpa menyebut nama Anwar.
Muhyiddin mengatakan tidak akan mempertanyakan klaim Anwar untuk saat ini.
Sebab, menurutnya keputusan akhir berada di tangan Agong.
Baca: Muhyiddin Klaim Masih Menjabat Perdana Menteri Malaysia yang Sah
Sebelumnya, pemimpin oposisi Anwar Ibrahim mengaku mendapat dukungan mayoritas anggota parlemen untuk menggulingkan pemerintahan Muhyiddin.
Klaim itu belum terverifikasi karena dia tidak mengungkap jumlah pasti atau pihak mana saja yang mendukungnya.
Presiden PKR itu juga menambahkan bahwa dia sedang menunggu audiensi dengan Agong sebelum membocorkan rincian klaimnya tersebut.
Audiensi yang harusnya terjadi pada Selasa itu ditunda karena Yang di-Pertuan Agong, Al-Sultan Abdullah Ri'Ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah sedang tidak sehat.