TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Komandan Pangkalan Angkatan Udara Andersen di pulau Guam mengatakan video angkatan udara China yang tampaknya menunjukkan serangan simulasi terhadap fasilitasnya adalah sebuah propaganda yang dirancang menciptakan permusuhan.
Video itu menunjukkan pembom H-6 berkemampuan nuklir menyerang apa yang tampak seperti Anderson, meskipun tidak secara langsung menyebutkan nama pangkalannya, karena ketegangan regional meningkat dan AS melakukan latihan besar dalam periode dua tahunan di dekat Guam.
"Saya selalu khawatir tentang kemampuan kami untuk melindungi anggota layanan kami dan keluarga mereka," Brigjen Jeremy T. Sloane, komandan Andersen.
Baca: Dalam Sidang Umum PBB, Trump Minta China Bertanggung Jawab Soal Munculnya Covid-19
"Ini adalah video propaganda meskipun kami selalu peduli tentang perlindungan pulau dan perlindungan rakyat kami, video itu sendiri hanyalah propaganda murni yang dirancang untuk memaksa dan memusuhi kami," lanjutnya.
Pemerintah China belum mengomentari video yang mengangkat beberapa adegan dari film Hollywood seperti "Transformers: Revenge of the Fallen", hingga poster hiburan di media sosial China.
Video ini dirilis pada 19 September di akun Weibo angkatan udara China, di tengah-tengah latihan Valiant Shield pada 14-25 September. Sloane berkata Valiant Shield akan dilanjutkan sesuai jadwal.
“Latihan itu sendiri akan berjalan sesuai rencana karena dirancang untuk memastikan bahwa kami terlatih dan siap untuk melakukan sendiri di berbagai operasi di Indo-Pasifik dan untuk mendukung sekutu dan mitra kami,” paparnya.
Guam adalah rumah bagi fasilitas militer utama AS, termasuk pangkalan udara, yang akan menjadi kunci untuk menanggapi konflik apa pun di kawasan Asia-Pasifik.
Video itu juga muncul ketika China melakukan latihan hari kedua di dekat Taiwan yang diklaim China, untuk mengungkapkan kemarahan atas kunjungan seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS ke Taipei.
H-6 telah terlibat dalam beberapa penerbangan China di sekitar dan dekat Taiwan, menurut angkatan udara Taiwan, termasuk yang minggu lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Angkatan udara China merilis video yang menunjukkan pesawat-pesawat pembom H-6 berkemampuan nuklir sedang melakukan simulasi serangan terhadap lokasi mirip Pangkalan Angkatan Udara AS Andersen di Guam.
Video, yang dirilis pada Sabtu (19/9/2020) di akun Weibo Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat, ketika China melakukan latihan Militer hari kedua di dekat Taiwan yang diklaim China. Hal ini sebagai ekspresi kemarahan atas kunjungan seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS ke Taipei.
Guam adalah markas bagi fasilitas militer utama AS, termasuk pangkalan udara, yang akan menjadi kunci untuk menanggapi setiap konflik di kawasan Asia-Pasifik.
Baca: AS Antisipasi Perang Nuklir dengan Rusia dan China
Video berdurasi dua menit 15 detik itu berjudul "Dewa perang H-6K melanjutkan serangan!"
Video itu berlatar belakang musik dramatis layaknya trailer untuk film Hollywood, menunjukkan sejumlah pesawat pembom H-6 lepas landas dari pangkalan gurun.
Di tengah jalan, seorang pilot menekan tombol dan melepaskan rudal di landasan pacu pantai yang tidak disebutkan lokasinya.
Baca: Ditjen PAS Masih Buru Gembong Narkoba Asal China yang Kabur dari Lapas Tangerang
Rudal yang berada di landasan pacu itu, berdasarkan citra satelit yang ditunjukkan yang terlihat persis seperti tata letak pangkalan udara Andersen, di Guam.
Musik tiba-tiba berhenti ketika gambar menunjukkan tanah gemetar, diikuti oleh pemandangan udara yang menunjukkan sebuah ledakan.
"Kami adalah pembela keamanan udara Tanah Air. Kami memiliki kepercayaan diri dan kemampuan untuk selalu membela keamanan langit Tanah Air," tulis angkatan udara dalam keterangan singkat video tersebut.
Baik kementerian pertahanan China maupun Komando Indo-Pasifik AS tidak segera berkomentar terkait video tersebut.
Pesawat H-6 telah terlibat dalam beberapa penerbangan China di sekitar dan dekat Taiwan, menurut angkatan udara Taiwan, termasuk yang minggu lalu.
H-6K adalah model terbaru dari pesawat pembom, yang didasarkan pada pesawat Tu-16 Soviet tahun 1950-an.(Reuters)
Berita ini tayang di Kontan dengan judul: Soal video simulasi serangan China ke Guam, AS: Propaganda yang memancing permusuhan