“Yakni, berwarna hijau dan coklat kamuflase corak kulit kadal, sepatu bot, jaring cokelat, dan tali bahu bewarna kuning dan hitam,” katanya.
Sementara itu, seragam dan logat bahasa yang digunakan oleh tentara itu menguatkan dugaan.
“Dalam video itu, para tentara berbicara dengan bahasa Portugis, dengan aksen selatan (khas Mozambik). Yang artinya ada kemungkinan besar mereka adalah tentara Mozambik,” ujar Zenaida Machado, Peneliti Human Right Watch.
“Karena dari apa yang kami tau, para pemberontak berbahasa Swahili, dalam beberapa kasus, mereka juga berbahasa Arab, Makhuwa dan Makonde,” jelasnya.
Media lokal memberitakan, bahwa pelaku sudah teridentifikasi, yakni seorang prajurit yang mungkin sudah dibunuh.
"FDS (Pasukan Pertahanan dan Keamanan) menegaskan kembali bahwa mereka tidak setuju dengan tindakan biadab yang mendukung pelanggaran hak asasi manusia," kata tentara Mozambik dalam sebuah pernyataan.
Pemerintah Membantahnya
Menteri Pertahanan Mozambik, Jaime Neto mengatakan bahwa sebuah video yang memperlihatkan orang-orang berpakaian seragam tentara memukuli dan membunuh seorangwanita telanjang telah direkayasa.
Video itu dikatakan telah direkam di provinsi Cabo Delgado yang kaya gas, di mana pasukan pemerintah sedang memerangi pasukan pemberontak Islam garis keras.
Para pemberontak tersebut dikenal sebagai al-Shabab, dan telah berjanji setia kepada kelompok militan ISIS.
Kementerian pertahanan mengutuk rekaman itu sebagai "mengerikan", dan mengatakan akan melakukan penyelidikan untuk menentukan apakah itu asli.
Berbicara di stasiun televisi lokal pada hari Rabu (16/9/2020), Neto mengatakan video itu telah diedit oleh "orang jahat" untuk merendahkan citra militer.
Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut, tetapi mengatakan orang-orang yang bertanggung jawab atas pembuatan video tersebut akan diperkenalkan di depan publik dan dihukum.
Namun pemerintah membantah tuduhan itu, dengan mengatakan para pemberontak dikenal "menyamar sebagai tentara".