Ditanya kesediaannya mengutuk supremasi kulit putih dan kelompok milisi agar mau meredam gerakannya, Trump tidak secara gamblang menjawabnya.
Dia beralih membahas serangan yang dia sebut 'kiri radikal' seperti Antifa, merujuk demonstran anti-fasis.
"Saya akan mengatakan hampir semua yang saya lihat adalah dari sayap kiri," kata Trump, merujuk pada kekerasan di demonstrasi.
Ditekan Wallace untuk menyatakan kecamannya terhadap supremasi kulit putih, Trump berkata, "The Proud Boys, mundur dan bersiaplah. Tapi saya akan memberitahu Anda, seseorang harus melakukan sesuatu tentang antifa dan kiri."
The Proud Boys adalah organisasi sayap kanan yang dianggap sebagai kelompok pembenci oleh Southern Poverty Law Center.
Perusahaan media sosial seperti Facebook dan Twitter telah menangguhkan akun dan menghapus halaman anggota yang berafiliasi dengan grup tersebut karena kebencian.
7. Biden Mendesak Pemungutan Suara, Tapi Trump Sebut Itu Penipuan
Menjelang akhir debat, moderator beralih ke integritas pemilu.
Wallace bertanya seberapa yakin orang Amerika bahwa pemilu akan adil.
Biden menyerukan agar warga memilih secara langsung maupun lewat surat.
Dia mengutip pernyataan pejabat administrasi Trump bahwa surat suara yang masuk tidak mungkin hasil manipulasi atau kecurangan.
Di sisi lain, Trump berulang kali mengatakan, tanpa bukti, bahwa pemungutan suara di tengah pandemi berpotensi terjadi penipuan.
Baru minggu lalu, Trump mengaku tidak akan menyerahkan kursi presiden secara damai jika kalah dari Biden.
Baca: Debat Capres AS Memanas, Biden Sebut Donald Trump Badut
Baca: Hanya 80 Orang Boleh Saksikan Langsung Debat Perdana Trump Vs Biden
"Dia mencoba menakut-nakuti orang agar berpikir bahwa itu tidak akan sah," kata Biden tentang Trump.
"Muncul dan pilih. Anda akan menentukan hasil pemilihan ini."
Menanggapi hal itu, Trump terus menebar keraguan tentang hasil pemilu.
"Ini tidak akan berakhir dengan baik," kata Trump.
"Ini akan menjadi penipuan yang belum pernah Anda lihat."
Trump juga membahas Obama yang dia sebut memata-matai kampanyenya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)