News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu Amerika Serikat 2020

Pemilu AS 2020: 4 Hal yang Dipelajari dari Debat Pertama Trump-Biden

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat sekaligus mantan Wakil Presiden AS Joe Biden mengambil bagian dalam debat presiden pertama di Case Western Reserve University dan Cleveland Clinic di Cleveland, Ohio, pada 29 September 2020.

2. Perbedaan Debat 2016 dengan 2020

Lebih jauh, Independent.co.uk, menulis: "Jika Anda memutar ulang rekaman dari debat Trump tahun 2016 dengan calon dari Partai Demokrat Hillary Clinton, perbedaan debat dengan Biden sangat besar".

Pada debat 2016 lalu, Trump terus mengganggu Clinton selama tiga sesi debat.

Dia bahkan tak mengizinkan setidaknya Clinton menyampaikan tanggapan yang meyakinkan atas pertanyaan moderator.

Hillary Clinton (Sputnik/Anton Denisov)

 Sikap tersebut tak terlihat pada debat 29 September 2020 kemarin.

Tetapi, Trump berulang kali menyela Biden, sampai-sampai moderatornya, pembawa berita Fox News Chris Wallace, meminta maaf karena harus bersuara untuk menenangkan kedua pria itu.

"Tuan Presiden, biarkan dia yang menjawab," kata Tuan Wallace pada satu titik.

"Pak Presiden, tolong hentikan," katanya lagi.

Ketidakmampuan Trump untuk membiarkan moderator membuat keputusan akhir ujungnya justru 'menggagalkan perdebatan', sehingga Trump dan Wallace berselisih tentang sejauh mana Trump telah menyela Biden sepanjang malam.

"Terus terang, Anda telah melakukan lebih banyak interupsi," kata pembawa acara Fox News, berusaha menghindari pertengkaran itu.

Chris Wallace, Pembawa Acara Debat Capres AS dan Pembawa Berita Fox News yang Tak Disukai Trump (PAUL MORIGI)

Baca: Hillary Clinton Dukung Joe Biden Melenggang di Pemilu AS 2020

3. Biden Menemukan Pesan Kemenangan tentang Hukum dan Ketertiban

Di tengah kekacauan, Biden berhasil menyampaikan ekspresi singkat, yang tampaknya tidak langsung yang merangkum pesannya tentang penegakan hukum di AS.

Seperti diketahui, penegakan hukum di AS merupakan masalah utama tahun ini setelah protes terhadap kebrutalan polisi dan rasisme sistemik berlangsung pada musim panas ini.

"Apakah Anda mendukung hukum dan ketertiban?" Trump bertanya kepada lawannya pada satu titik.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini