TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita asal Dengkil, Malaysia dilaporkan meninggal dunia terkena serangan jantung akibat dikejar beberapa anjing liar.
Kasus tersebut sempat menjadi perhatian netizen di media sosial.
Banyak orang mengungkapkan keprihatinan mereka atas insiden tersebut dan mengutuk anjing liar.
Sementara ada beberapa yang mengatakan insiden itu tidak sepenuhnya benar.
Di tengah perdebatan, organisasi persatuan hewan di Malaysia, Malaysia Animal Association buka suara.
Malaysia Animal Association mengklaim memiliki saksi mata yang menyebut bahwa anjing-anjing itu tidak mengejar korban.
Baca: Anak Anjing Berusia 3 Bulan Berlumuran Lem dan Gipsum, Kornea Terbakar hingga Buta dan Patah Tulang
Baca: Seekor Anjing Dinyatakan Positif Covid-19, Rupanya Milik Seorang Bos sebuah Pabrik
Maka netizen tidak seharusnya menyalahkan anjing atas kematian wanita tersebut.
Dalam postingan Facebook yang diunggah 30 September, Malaysia Animal Association menulis:
"Tidak dapat disangkal bahwa kematian wanita ini dikatakan karena gangguan gonggongan anjing."
"Seorang saksi yang tinggal di dekatnya datang untuk memastikan bahwa mereka melihat wanita itu berjalan sementara beberapa anjing menggonggong dengan keras."
"Wanita itu kemudian pingsan dan dinyatakan meninggal karena serangan jantung saat anjing menggonggong."
"Wanita ini tidak terbunuh oleh serangan atau gigitan anjing dan tidak ada cedera yang dilaporkan."
Kejadian ini telah memicu kembali kebencian terhadap anjing liar.
"Yang disayangkan adalah kejadian ini dijadikan alasan bagi pembenci anjing jalanan untuk membenci dan menyalahkan anjing liar karena diduga menyebabkan kerugian dan bahaya bagi masyarakat."