Jika Pence juga tidak sehat, di bawah Undang-Undang Suksesi, Ketua DPR, Nancy Pelosi, lah yang akan menjadi penggantinya.
Meskipun, para ahli konstitusi mengatakan, pengalihan kekuasaan semacam itu akan memicu pertempuran hukum.
Jika Pelosi tidak mau atau tidak dapat mengambil peran itu, posisi akan diserahkan kepada Senator Republik senior, yang saat ini adalah Charles E Grassley.
Hal ini juga hampir pasti akan menghadapi tantangan hukum.
Jika Trump tidak dapat mencalonkan diri dalam pemilihan, nama siapa yang akan masuk dalam pemungutan suara?
Apabila seorang calon yang dipilih oleh sebuah partai sebagai calon presiden tidak mampu menjalankan peran itu, ada prosedur alternatif yang akan dijalankan.
Meskipun Mike Pence pada awalnya akan menjalankan tugas kepresidenan, dia belum tentu menjadi kandidat pemilihan partai Republik.
Sebab, partai tersebut telah secara resmi mencalonkan Trump.
Di bawah aturan partai, 168 anggota Komite Nasional Republik (RNC) akan memberikan suara untuk memilih calon presiden baru, dengan Mike Pence sebagai satu kandidat yang mungkin dipilih.
Jika Pence terpilih, calon wakil presiden baru harus dipilih.
Namun, selama ini, baik Demokrat maupun Republik tidak pernah menggantikan calon presiden mereka setelah secara resmi memilih.
Apakah memungkinkan untuk mengulang pemungutan suara?
Menurut para ahli, kondisi ini akan menimbulkan banyak ketidakpastian.
Pasalnya, jutaan surat suara telah dikirim sesuai dengan nama-nama kandidat yang dicalonkan oleh partainya.