News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Donald Trump Positif Corona, Apa yang Akan Terjadi jika Trump Terlalu Sakit untuk Menjadi Presiden?

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden AS Donald Trump mengacungkan jempol saat berjalan dari Marine One setelah tiba di South Lawn Gedung Putih di Washington, DC, 1 Oktober 2020, menyusul acara kampanye di New Jersey.

Jika Pence juga tidak sehat, di bawah Undang-Undang Suksesi, Ketua DPR, Nancy Pelosi, lah yang akan menjadi penggantinya.

Ketua DPR, Nancy Pelos,i berbicara kepada wartawan selama konferensi pers mingguannya di House Visitors Center di Capitol AS pada 01 Oktober 2020 di Washington, DC. (CHIP SOMODEVILLA / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP)

Meskipun, para ahli konstitusi mengatakan, pengalihan kekuasaan semacam itu akan memicu pertempuran hukum.

Jika Pelosi tidak mau atau tidak dapat mengambil peran itu, posisi akan diserahkan kepada Senator Republik senior, yang saat ini adalah Charles E Grassley.

Hal ini juga hampir pasti akan menghadapi tantangan hukum.

Jika Trump tidak dapat mencalonkan diri dalam pemilihan, nama siapa yang akan masuk dalam pemungutan suara?

Apabila seorang calon yang dipilih oleh sebuah partai sebagai calon presiden tidak mampu menjalankan peran itu, ada prosedur alternatif yang akan dijalankan.

Meskipun Mike Pence pada awalnya akan menjalankan tugas kepresidenan, dia belum tentu menjadi kandidat pemilihan partai Republik.

Sebab, partai tersebut telah secara resmi mencalonkan Trump.

Wakil Presiden AS Mike Pence berbicara tentang pengujian Covid-19 di Rose Garden Gedung Putih di Washington, DC pada 28 September 2020. (MANDEL NGAN / AFP)

Di bawah aturan partai, 168 anggota Komite Nasional Republik (RNC) akan memberikan suara untuk memilih calon presiden baru, dengan Mike Pence sebagai satu kandidat yang mungkin dipilih.

Jika Pence terpilih, calon wakil presiden baru harus dipilih.

Namun, selama ini, baik Demokrat maupun Republik tidak pernah menggantikan calon presiden mereka setelah secara resmi memilih.

Apakah memungkinkan untuk mengulang pemungutan suara?

Menurut para ahli, kondisi ini akan menimbulkan banyak ketidakpastian.

Pasalnya, jutaan surat suara telah dikirim sesuai dengan nama-nama kandidat yang dicalonkan oleh partainya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini