TRIBUNNEWS.COM - Presiden Donald Trump menjelaskan siapa yang dia salahkan atas pandemi virus corona dalam debat Capres pertamanya melawan Joe Biden pada Selasa (29/9/2020) lalu.
"Ini kesalahan China, seharusnya tidak pernah terjadi," kata Trump, sebelum menyebut virus corona sebagai 'Wabah China'.
Mengutip CNN, Trump konsisten mengklaim China gagal mengendalikan pandemi dan menyalahkan China atas dampak global.
Terutama, Trump menyalahkan China atas efek bencana yang ditimbulkan oleh penyebaran virus corona di Amerika Serikat.
Retorika Trump membuat marah Beijing, yang pada gilirannya menyoroti kesalahan Trump atas penanganan virus corona melalui media pemerintah dan pernyataan resmi.
Baca: Positif Covid-19, Kondisi Donald Trump Disebut Mengkhawatirkan, Dokter Sempat Katakan Baik-baik Saja
Baca: Donald Trump Bagikan Video Update Terkini Kondisinya, Sebut Akan Segera Kembali
Kini, banyak negara menangani virus corona jauh lebih baik daripada Amerika Serikat.
Bahkan, saat ini, China merayakan 'minggu emas', dengan berlibur delapan hari nonstop untuk menandai Hari Nasional China pada 1 Oktober 2020 serta Festival Pertengahan Musim Gugur.
Ratusan orang melakukan perjalanan selama delapan hari dan inilah bukti bagaimana China pulih dari virus corona.
Melompat ke Twitter, Hu Xijin, Editor Tabloid Global Times menulis Trump dan ibu negara Melania Trump dinyatakan positif "telah membayar harga untuk klaimnya yang mengecilkan Covid-19".
Hu, yang memiliki hubungan dekat dengan kepemimpinan China, segera menghapus postingan itu, meski pun masih belum jelas apakah itu keputusan pribadi atau arahan dari atas.
Komentarnya dilaporkan secara luas di media berbahasa Inggris sebelum dihapus.
Baca: POPULER Internasional: Ribuan Hewan Peliharaan Mati dalam Kardus Pengiriman | Kondisi Donald Trump
Baca: Trump Positif Covid-19, Benarkah Kritis? Terbongkar Ada Catatan Aneh yang Dibagikan
Terlepas dari itu, ada bukti bahwa Beijing sekarang mengendalikan narasi internal seputar diagnosis Trump.
Hal-hal yang Perlu Diketahui tentang Donald Trump yang Terinfeksi Covid-19
Yang telah terinfeksi
Donald Trump, ibu negara Melania Trump, ajudan utama Hope Hicks, mantan penasihat Gedung Putih Kellyanne Conway, manajer kampanye Trump Bill Stepien, dan Senat dari Partai Republik Thom Tillis dan Mike Lee semuanya dinyatakan positif.
Garis waktu
Hicks pertama kali merasakan gejala pada Rabu (30/9/2020) malam.
Ia lalu dinyatakan positif pada Kamis pagi.
Trump diuji Kamis malam, dan mengumumkan hasilnya pada Jumat pagi.
Tillis, Lee, Stepien dan Conway mengumumkan hasil mereka pada hari Jumat.
Pada Jumat sore, Trump dirawat di rumah sakit di Walter Reed.
Metode pengobatan Trump
Menurut dokter Trump, Presiden telah menerima campuran antibodi Regeneron, obat eksperimental yang sebenarnya belum disetujui oleh Food and Drug Administration.
Trump juga menerima obat antiviral remdesivir, yang mendapat izin penggunaan darurat dari FDA.
Remdesivir telah terbukti mempersingkat waktu pemulihan untuk beberapa pasien virus corona.
Trump juga mengonsumsi zinc, vitamin D, famotidine, melatonin, dan aspirin setiap hari.
Demam dan kelelahan
Dilaporkan pada hari Jumat (2/10/2020) bahwa Presiden Donald Trump mengalami demam, menurut seseorang yang mengetahui masalah tersebut.
Orang itu mengatakan demamnya tetap konsisten dengan deskripsi Gedung Putih sebelumnya menyebut "gejala ringan".
Ini adalah tambahan dari informasi baru yang dirilis oleh dokter Gedung Putih, yang menulskan Trump mengalami "lelah."
Kata-kata Presiden
"Saya ingin berterima kasih kepada semua orang atas dukungan yang luar biasa," kata Trump dalam sebuah video yang diposting ke akun Twitter resminya.
"Saya pikir saya melakukannya dengan sangat baik tetapi kami akan memastikan semuanya berjalan lancar."
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani/Tiara Shelavie)