News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Armenia vs Azerbaijan

Armenia vs Azerbaijan: Bentrokan Sengit di Nagarno-Karabakh, Pasukan Armenia Hancurkan Kota Ganja

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kementerian Pertahanan Azerbaijan melaporkan pada Rabu (30/9/2020), pertempuran sengit di zona konflik Nagorno-Karabakh antara pasukan Azervaijan dan Armenia terus berlanjut.

TRIBUNNEWS.COM - Kota terbesar kedua di Azerbaijan, Ganja, dihancurkan oleh pasukan Armenia ketika bentrokan sengit di wilayah Nagarno-Karabakh yang sengketakan berlanjut.

Wilayah yang disengketakan tersebut secara resmi merupakan bagian dari Azerbaijan.

Mengutip BBC, tetapi, Armenia lah yang menjalankan wilayah tersebut.

Pihak yang memproklamirkan diri di sana mengatakan, mereka menyerang bandara militer Ganja setelah pasukan Azerbaijan menembaki ibu kota wilayah itu, Stepanakert.

Namun, Azerbaijan mengatakan tidak ada situs militer Ganja yang terkena serangan.

Untuk diketahui, lebih dari 220 orang tewas sejak bentrokan dimulai sepekan lalu.

Baca: Bukan Cuma Armenia-Azerbaijan yang Berperang, Pasukan Asing Juga Ikut Terlibat, dari Mana Mereka?

Baca: Pemimpin Nagorno-Karabakh Masih Hidup, Pasukan Armenia Gempur Kota Ganja  

Kementerian Pertahanan Azerbaijan melaporkan pada Rabu (30/9/2020), pertempuran sengit di zona konflik Nagorno-Karabakh antara pasukan Azervaijan dan Armenia terus berlanjut. (Armenian Defense Ministry via AP)

Lebih jauh, Armenia dan Azerbaijan sudah berperang memperebutkan Nagorno-Karabakh pada 1988-94.

Akhirnya, Armenia dan Azerbaijan mengumumkan gencatan senjata.

Namun, Armenia dan Azerbaijan tidak pernah mencapai penyelesaian atas sengketa tersebut.

Pertempuran saat ini merupakan yang terburuk sejak gencatan senjata.

Ada kekhawatiran bahwa jumlah korban tewas sebenarnya di antara militer dari semua sisi serta warga sipil bisa jauh lebih tinggi, karena klaim korban belum diverifikasi secara independen.

Militer Azerbaijan mengatakan, pasukannya telah merebut kembali kendali atas tujuh desa sejak Minggu lalu.

Baca: Presiden Azerbaijan kepada Armenia: Tinggalkan Wilayah Kami dan Perang akan Berhenti

Baca: Sikap Turki ke Prancis: Jika Tidak Suka Kami Mendukung Azerbaijan, Mengapa Anda Berpihak ke Armenia?

Bentrokan terjadi di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh pada hari Minggu (AFP)

Sementara Nagorno-Karabakh mengatakan pasukannya telah "meningkatkan" posisi garis depan mereka.

Awal pekan ini, Armenia mengklaim pihaknya "siap untuk terlibat" dengan mediator dari Prancis, Rusia dan AS untuk mencoba menyetujui gencatan senjata.

Azerbaijan, yang secara terbuka didukung oleh Turki, telah menuntut penarikan pasukan Armenia dari Nagorno-Karabakh dan daerah sekitarnya yang direbut oleh pasukan etnis Armenia.

"Nagorno-Karabakh adalah tanah kami," kata Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dalam pidato yang disiarkan televisi kepada negara itu pada Minggu.

Da juga menuntut Armenia meminta maaf kepada negaranya dan memberikan jadwal untuk penarikan mereka.

"Inilah akhirnya. Kami menunjukkan kepada mereka siapa kami. Kami mengejar mereka seperti anjing."

Baca: Indonesia Serukan Azerbaijan - Armenia untuk Hentikan Kontak Senjata

Baca: Turki Janji Bela Azerbaijan Perangi Armenia: Kami Pasti Bantu, di Medan Perang atau Meja Perundingan

Apa yang terbaru dari medan perang?

Secara terpisah, dalam pernyataan singkatnya pada Minggu, Kementerian Pertahanan Azerbaijan mengatakan, pasukan Armenia menembaki Ganja, sebuah kota Azerbaijan barat yang terletak di utara Nagorno-Karabakh.

Menteri Pertahanan Zakary Hasanov mengatakan, ini adalah langkah "provokatif" yang memperluas konflik.

Media lokal melaporkan, seorang warga sipil tewas dalam serangan tersebut.

Dalam pernyataan selanjutnya, Kementerian Pertahanan mengatakan: "Informasi yang disebarkan oleh pihak Armenia tentang dugaan penembakan fasilitas militer di kota Ganja adalah provokatif dan palsu.

"Akibat tembakan musuh, warga sipil, infrastruktur sipil, dan bangunan bersejarah dirugikan," katanya.

Turki mengutuk penembakan Ganja dan menuduh Armenia "menargetkan warga sipil".

Namun, Juru bicara Kementerian Pertahanan Armenia Shushan Stepanyan mengatakan, "tidak ada yang menyulut api dari wilayah Armenia ke arah Azerbaijan".

Baca: Presiden Azerbaijan kepada Armenia: Tinggalkan Wilayah Kami dan Perang akan Berhenti

Fakta Kunci Perang di Wilayah Nagorno-Karabakh

1. Wilayah yang diperebutkan merupakan daerah pegunungan dengan luas sekitar 4.400 km persegi (1.700 mil persegi).

2. Secara tradisional, wilayah Nagarno-Karabakh dihuni oleh orang-orang Armenia Kristen dan Muslim Turki.

3. Di masa Soviet, Nagarno-Karabakhh menjadi wilayah otonom di dalam republik Azerbaijan.

4. Nagarno-Karabakh diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi mayoritas penduduknya adalah etnis Armenia.

5. Otoritas yang memproklamirkan diri tidak diakui oleh anggota PBB mana pun Armenia.

6. Diperkirakan satu juta orang mengungsi akibat perang pada 1988-94, dan sekitar 30.000 tewas.

7. Pasukan separatis merebut beberapa wilayah ekstra di sekitar kantong di Azerbaijan.

8. Kebuntuan sebagian besar terjadi sejak gencatan senjata tahun 1994.

9. Turki secara terbuka mendukung Azerbaijan.

10. Rusia memiliki pangkalan militer di Armenia.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini