News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kotanya Jadi Calon Tempat Pembuangan Limbah Nuklir, Rumah Wali Kota di Jepang Dilempari Bom Molotov

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wali Kota Suttsu Hokkaido Jepang Haruo Kitaoka (rambut putih sedang menunjuk) memberikan penjelasan kepada polisi setempat.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Rumah seorang wali kota di Jepang dilempari bom molotov, Kamis (8/10/2020) dini hari sekitar pukul 01.30 waktu Jepang.

"Wali kota Suttsu, Haruo Kitaoka, rumahnya pagi ini dilempari bom molotov oleh orang tak dikenal sehingga kaca jendelanya rusak dan terjadi kebakaran kecil di depan rumahnya," ungkap sumber Tribunnews.com, Kamis (8/10/2020).

Seperti diketahui dua kota di Hokkaido Jepang, Suttsu dan Kamoenai akan dijadikan sebagai calon tempat pembuangan limbah nuklir.

Wali Kota Kitaoka dan Wali Kota Kamoenai, Masayuki Takahashi, telah meminta waktu untuk melakukan studi kelayakan dulu sebelum menerima kotanya sebagai tempat pembuangan limbah nuklir.

Baca: Mulai Desember 2020 Karyawan Bank Mizuho Jepang Boleh Memilih Bekerja 3 atau 4 Hari Dalam Seminggu

Sementara Kataoka kemungkinan sore ini akan mengumumkan apakah pihaknya bersedia sebagai tempat pembuangan limbah nuklir di Jepang.

Sejak dilaporkan kasus pelemparan bom molotov, polisi sejak sekitar jam 8 pagi telah datang ke rumahnya dan langsung diberikan penjelasan oleh Kitaoka.

Penyelidikan masih terus dilakukan dengan memperhatikan rekaman kamera CCTV yang terpasang di beberapa tempat di sekitar rumah sang wali kota Kitaoka.

Baca: Pesawat Pembom Supersonik Rusia Bawa Rudal Nuklir Terbang Nonstop 25 Jam

Pembangkit listrik nuklir di Hokkaido adalah Tomari yang dioperasikan mulai 22 Juni 1989 di atas tanah seluas 1,350,000 m2 (334 acres), serta tambahan tanah reklamasi seluas 70,000 m2. Menghasilkan kapasitas 2070 MegaWatt. Dibangun mulai 18 April 1985.

Sementara itu, dewan Kamie Uchimura telah mengadopsi petisi untuk mengajukan survei.

Sore harinya, Wali Kota Masayuki Takahashi diharapkan mengumumkan niatnya untuk melanjutkan penyelidikan.

Sementara itu telah terbit Buku "Rahasia Ninja di Jepang", pertama di dunia cerita non-fiksi kehidupan sebenarnya Ninja di Jepang dalam bahasa Indonesia, silakan tanyakan ke: info@ninjaindonesia.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini