Awal bulan ini, Fox mengonfirmasi kepada orang lain dalam kelompok itu bahwa dia membeli taser, yang sebelumnya dia diskusikan untuk digunakan dalam plot penculikan, kata dokumen pengadilan.
FBI mengatakan Fox, Garbin, Harris dan Franks telah merencanakan untuk bertemu pada hari Selasa untuk membayar bahan peledak dan menukar perlengkapan taktis.
Baca: Banjir Besar di Michigan Berisiko Lepaskan Senyawa Kimia dari Pabrik hingga Mengontaminasi Tanah
Baca: Donald Trump Disebut Anak Pemarah karena Tak Pakai Masker, Langgar Aturan Negara Bagian Michigan
Whitmer sebelumnya menjadi sasaran kemarahan sayap kanan
Lebih jauh, Whitmer telah menjadi target berbagai ancaman kematian sehubungan dengan upaya penanganan virus korona dan keputusannya untuk mengeluarkan perintah tinggal di rumah.
Pada bulan April, pengunjuk rasa dan ekstremis berkumpul di Capitol Michigan dan menutup jalan-jalan untuk meminta Whitmer mencabut aturan tinggal di rumah.
Pada satu titik di musim semi, pengunjuk rasa bersenjata memasuki Gedung DPR Michigan, membawa senjata api secara terbuka dan menuntut diakhirinya keadaan darurat Michigan.
Sementara itu, pemimpin mayoritas Senat mengutuk aksi tersebut.
"Ancaman terhadap gubernur kami adalah ancaman terhadap kami semua," kata Pemimpin Mayoritas Senat Michigan Mike Shirkey dalam sebuah pernyataan.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)