TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Michael “Mike” Pompeo, meminta pemerintah Kerajaan Saudi Arabia mengikuti jejak Emirat Arab dan Bahrain.
Pompeo meminta Saudi mempertimbangkan normalisasi hubungan diplomatik dengan Israel, sembari menjanjikan program penjualan senjata yang kuat (ke Saudi).
Harapan sekaligus desakan disampaikan Mike Pompeo saat bertemu Menteri Luar Negeri Saudi Arabia, Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud di kantor Departemen Luar Negeri AS, Washington, Rabu (14/10/2020).
Pompeo mengingatkan perihal apa yang disebut Abraham Accords, perjanjian yang ditengahi AS untuk menormalkan hubungan diplomatik Uni emirat Arab dan Bahrain dengan Israel.
Baca juga: UEA, Bahrain dan Israel Tandatangani Kesepakatan Bersejarah di Gedung Putih
Baca juga: Kecewa Bahrain dan UEA Normalisasi Hubungan dengan Israel, Palestina Putuskan Keluar dari Liga Arab
Baca juga: Reaksi Dunia Ketika Donald Trump Umumkan Normalisasi Hubungan Diplomatik Bahrain-Israel
“Kami berharap Arab Saudi akan mempertimbangkan untuk menormalisasi hubungannya juga, dan kami ingin berterima kasih kepada mereka atas bantuan yang mereka miliki dalam keberhasilan Persetujuan Abraham sejauh ini,” kata Pompeo.
Mike Pompeo menambahkan dia berharap bangsa itu akan mendorong para pemimpin Palestina, atau Otoritas Palestina untuk kembali bernegosiasi dengan Israel.
Uni Emirat Arab dan Bahrain pada September 2020 menandatangani perjanjian menuju normalisasi hubungan dengan Israel. Pengumuman serta penandatanganan Abraham Accords dilangsungkan di Gedung Putih.
Presiden AS Donald Trump tampil sebagai tokoh di antara wakil-wakil negara Arab dan Israel yang berdamai itu.
Upaya penggalangan negara Arab berdamai dengan Israel, menjadi bagian tak terpisahkan kampanye melawan ancaman Iran.
Israel selama bertahun-tahun menjadikan Iran sebagai musuh paling potensial. Israel menganggap Iran berniat menyerbu dan memusnahkan Israel dari peta dunia.
“Mereka mencerminkan dinamika yang berubah di kawasan, di mana negara-negara dengan tepat mengakui kebutuhan kerja sama kawasan untuk melawan pengaruh Iran dan menghasilkan kemakmuran,” kata Pompeo.
Amerika Serikat berusaha membujuk lebih banyak negara Teluk untuk mencapai kesepakatan serupa dengan Israel, seperti yang dilakukan UEA dan Bahrain pada upacara 15 September di Washington.
Riyadh diam-diam telah menyetujui kesepakatan UEA dan Bahrain, meskipun secara terbuka menyatakan tidak mendukungnya, dan mengisyaratkan mereka tidak siap mengambil tindakan sendiri.
Arab Saudi, tempat kelahiran Islam dan situs tempat suci paling suci bagi umat Muslim di dunia, menyusun inisiatif 2002.