"Saya harus memikirkannya sendiri, sendirian di kamar, dan jika seseorang masuk saat saya tidak memakai masker, mereka akan berhenti sampai saya memakainya."
Maud maupun Fanny tidak mengajukan keluhan secara resmi karena mereka berdua tahu hal itu akan sia-sia.
Kelompok wanita "Tou.te.s Contre les violences Obstetricales et Gynecologiques" (Perlawanan Terhadap Kekerasan Obstetris dan Ginekologis) telah mengumpulkan kesaksian dari lebih dari 2.000 ibu baru dan calon ibu sejak 8 September 2020.
Survei tersebut menemukan bahwa sebanyak 75 persen wanita yang melahirkan selama pandemi Covid-19 menunjukkan tanda-tanda depresi pasca-persalinan.
Presiden di Sekolah Tinggi Kebidanan Nasional Perancis, Adrien Gantois, percaya bahwa angka ibu melahirkan stres sekarang lebih tinggi daripada sebelum pandemi.
Menurutnya, seharusnya fokus ditujukan kepada para staf dengan diberikan APD yang lengkap seperti yang dilakukan di Inggris.
Menurut Adrien Gantois, memakai masker saat melahirkan tidak praktis.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dipaksa Pakai Masker saat Melahirkan, Para Wanita di Perancis Protes