"Banyak air mata dan rasa sakit."
"Kalian semua, HARUS menganggap serius hal ini."
Peringatan Meredith tentu saja datang pada waktu yang tepat.
Sekarang sudah beberapa minggu sejak beberapa negara telah dibuka kembali.
Para ahli pun baru saja mulai melihat lonjakan kasus baru di mana pedoman jaga jarak tidak dipatuhi.
Menurut NBC News, Florida, Arizona, dan tempat tinggal Meredith yaitu di Texas adalah kawasan yang paling terpukul akibat Covid-19.
Kasus-kasus seperti yang dialami Meredith McKee terus membuat dokter bingung
Ada beberapa teori.
Ada yang mengatakan virus corona bisa berkeliaran di dalam tubuh lebih lama dari biasanya.
William Schaffner, seorang ahli penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center di Nashville, tidak mengesampingkan hal itu.
"Mungkin saja orang dapat memiliki sisa virus selama beberapa waktu."
"Itu berarti ada yang salah dengan mereka atau mungkin mereka menulari orang lain," kata Dr. Schaffner kepada NBC 5.
Dokter-dokter lain tampaknya setuju.
"Apa yang kami temukan semakin banyak fragmen virus yang diambil dengan swab yang beberapa minggu kemudian tidak dapat mereplikasi diri," ujar Dr. Ania Wajnberg, direktur asosiasi di Icahn School of Medicine di Gunung Sinai di New York City, juga diberitakan NBC News.
"Mereka bukan virus hidup."
Hal itu cukup melegakan bagi Meredith McKee.
Meredith McKee mengaku merasa cukup bersalah karena berpotensi menulari orang lain ketika dia mengira dirinya "sudah bersih."
Jika virus itu sebenarnya tidak aktif dan tidak menular, itu akan meringankan beban di pundaknya.
Meredith McKee tidaklah sendirian
Seorang wanita Colorado juga baru-baru ini dinyatakan positif terkena virus corona, sekitar dua bulan sebelumnya dinyatakan "pulih" dari virus itu.
Menurut NBC 9 News, Michelle Hart kembali didiagnosis Covid-19 pada 2 Mei, setelah sebelumnya sembuh dari penyakit itu.
Tetapi tidak seperti McKee, Michelle Hart tidak pernah mengembangkan antibodi terhadap virus.
Pada awal Mei, ia dinyatakan positif COVID-19 lagi.
"Michelle Hart tidak memiliki respon antibodi, sangat mungkin bahwa ia terpapar infeksi kedua atau terinfeksi ulang," kata pakar kesehatan Payal Kohli kepada stasiun berita.
"Harapan saya saat ini adalah bahwa hal itu ditanggapi dengan serius dan kita dapat segera menemukan jawabannya," kata Hart.
"Virus ini sangat baru, dan kami tidak memiliki cukup data," tambah Kohli.
"Saya lebih suka menyebut virus ini sebagai 'virus wildcard' karena telah telah mengejutkan para ilmuwan di berbagai tingkatan."
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)