Merujuk pada Reynhard Sinaga, dia mengatakan "belum pernah ada kasus keji seperti itu" dan pemerkosa adalah pelaku seksual "paling produktif" yang pernah terlihat dalam sistem hukum Inggris.
Jaksa Sarah Whitehouse, yang bertugas bersama Ellis, mengatakan pelanggaran itu menyebabkan dampak jangka panjang pada korban, dan menciptakan "lautan kejahatan yang luas".
Karena itu dia meminta para hakim untuk mempertimbangkan kejahatan seksual "paling parah dan keji" yang terlihat dalam dua kasus telah mencapai ambang batas tertinggi.
Karena itulah, hukuman total seumur hidup harus dijatuhkan kepada dua pelaku kejahatan yang dianggap sangat keji.
Dia menilai dua pelaku jangan pernah dibebaskan dari penjara.
Pengacara untuk McCann dan Reynhard menentang pengenaan hukuman hukuman total seumur hidup.
Dia mengatakan, meskipun sifat dari kejahatan "sangat serius," tapi dua kliennta itu tidak dapat dianggap "sama dengan kasus pembunuhan yang paling keji."
Mahkamah Banding yang digelar di Royal Court of Justice, London, Rabu (14/10/2020) dipimpin oleh lima orang hakim.
Kelima hakim Pengadilan Banding - termasuk Hakim Agung Lord Burnett, diharapkan akan memberikan keputusan mereka di kemudian hari.
Seorang remaja yang berusia 17 tahun ketika dia dan ibu serta saudara laki-lakinya menjadi korban McCann mengatakan kepada BBC: "Saya ingin menjalani kehidupan normal, namun itu tidak akan pernah terjadi - tidak ada yang akan pernah dihantui mimpi buruk dan flash back yang mengerikan yang saya miliki dan ketakutan yang saya jalani setiap hari.
"Dia harus tinggal di penjara selamanya, sampai hari dia meninggal, demi keselamatan semua orang." (BBC)
Kisah Reynhard Sinaga
Reynhard Sinaga, mahasiswa asal Indonesia yang menjadi penjahat pemerkosaan terbesar di Inggris sedang menjalani hukumannya di Inggris.
Lantas bagaimana nasibnya saat ini?