News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Intel Susupi Al Qaeda

Omar Nasiri Mendengar Rekaman Dramatis Detik-detik Serbuan Pembajak Pesawat  Air France 8969 (2)

Editor: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Buku Inside The JIhad ditulis Omar Nasiri, mata-mata berbagai lembaga intelijen Eropa yang sukses menyusupi Al Qaeda di Afghanistan.

Sehari setelah pembajakan berakhir, Nasiri ikut meriung di meja makan bersama Amin, Yasin, Tarek, dan Hakim. Mereka memuji-muji para pembajak, dan mengutuki pemerintah Prancis.

“Mereka memberitahuku, para pembajak itu tidak mati, melainkan hidup di surga, dibuai perawan suci sebagai ganjaran atas perjuangan mereka,” kata Nasiri. Ia mual mendengarnya.

Sehari kemudian, Nasiri kembali mendapat kejutan. Di ruang tamu, Amin dan Yasin memutar rekaman suara di kabin pesawat yang dibajak.  Durasinya lebih dari dua jam.

Ia mendengar alotnya perundingan, ancaman pembajak, dan permintaan bahan bakar agar pesawat bisa kembali terbang ke Paris.

Tiba-tiba terdengar jeritan riuh, pembajak meneriakkan takbir, taghut, dan pujian untuk para mujahidin. Lalu, rentetan tembakan dan ledakan terdengar.

“Sangat mengerikan,” kata Nasiri. “Namun bagiku yang paling mengerikan, kami memiliki rekaman tersebut. Tidak ada yang memilikinya selain kami,” lanjutnya.

Seseorang terkait pembajak, menurut Nasiri, telah merekamnya secara langsung, mungkin di Algiers, mungkin di Marseilles, atau entah di suatu tempat lain.

Seseorang yang bekerjasama dengan para pembajak. Seseorang yang mengenal Amin dan Yasin, dan mungkin juga kakaknya, Hakim.

Lebih jauh Nasiri berpikir, mungkin juga terhubung dengannya karena ia pembelanja senjata untuk GIA. “Aku memang bukan pemicunya, tapi mungkin aku memasok senjata dan peluru untuk mereka,” ujarnya.

“Aku seorang pembunuh, persis seperti mereka,” lanjut Nasiri di buku pengakuannya. Ia lalu memberitahukan semua yang dialaminya kepada Gilles.

Beberapa minggu kemudian, Nasiri  mendapat perintah untuk mencari tahu informasi bahan peledak ke Laurent. Yasin ingin Nasiri mencari info tentang Semtex dan detonatornya.

Setelah mendapat titik terang, Yasin berusaha mencari tahu rumah Laurent. Nasiri tak tahu lagi apa yang terjadi sesudah itu.

Pastinya, Hakim di suatu hari kemudian memintanya mengantar mobil Audi berisi karpet dan paket lain ke Maroko, hadiah untuk teman baiknya.

Mobil itu harus diantar lewat jalur darat. Nasiri tidak pernah memeriksa barang yang diangkut di mobilnya. Tapi ia tahu ada bahan peledak berkekuatan tinggi di dalamnya.(Tribunnews.com/Setya Krisna Sumarga - Bersambung)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini