TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Prancis Florence Parly di Hotel de Brienne Paris pada Rabu (21/10/2020) pukul 20.30 waktu setempat.
Agenda pertemuan tersebut dipublikasikan Parly dalam jadwal kegiatannya pekan ini yang diunggah pada akun Twitternya @florence_parly, pada Senin (19/10/2020).
Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, membenarkan pertemuan tersebut.
Ia mengatakan pertemuan tersebut terkait dengan melanjutkan kerja sama pertahanan yang sudah dibuat sebelumnya.
Baca juga: Menhan Prabowo Berkunjung ke Pentagon, Ini Hasil Kerjasama RI-AS
Kerja sama tersebut, kata Dahnil, diantaranya terkait pelatihan, industri pertahanan, dan pertukaran perwira.
"Melanjutkan kerjasama pertahanan yang sudah dibuat sebelumnya terkait training, industri pertahanan dan pertukaran pendidikan perwira," kata Dahnil ketika dihubungi Tribunnews.com pada Kamis (22/10/2020).
Dikutip dari laman resmi Kementerian Pertahanan, kemhan.go.id, pada Senin (13/1/2020) awal tahun ini Prabowo juga sempat menemui Parly di Kantor Kementerian Pertahanan Perancis dalam rangka memperingati hubungan diplomatik Indonesia dan Perancis yang telah terjalin selama 70 tahun.
Kunjungan tersebut merupakan kunjungan tingkat tinggi pertama Prabowo ke Paris Prancis.
Saat menginjakkan kaki di Kantor Kementerian Pertahanan Perancis, Senin (13/1/2020), Prabowo disambut dengan Upacara penghormatan militer oleh Parly.
Dalam pertemuan tersebut, kedua Menteri Pertahanan tersebut membahas upaya untuk mempererat kerja sama pertahanan kedua negara diantaranya upaya untuk memperkuat sistem alutsista TNI dan memajukan industri pertahanan nasional.
Sebagai upaya memperkuat kerjasama pertahanan dalam bidang industri pertahanan, Prabowo juga sempat melakukan serangkaian pertemuan dengan sejumlah perusahaan industri Perancis.
Prabowo saat itu berharap akan terjalin kerjasama dengan pelaku industri pertahanan Prancis dalam mengekselerasi kemajuan industri pertahanan di Indonesia serta penguatan sistem alutsista TNI melalui transfer teknologi, peningkatan penggunaan kandungan lokal, dan juga peningkatan kapasitas SDM.
Prabowo juga berharap kedua negara dapat berkolaborasi untuk menjadikan Indonesia sebagai bagian dari kunci produksi global dalam produk alutsista.