News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

FDA AS Keluarkan Persetujuan untuk Remdesivir sebagai Pengobatan Covid-19

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satu botol obat Remdesivir terletak saat konferensi pers tentang dimulainya penelitian obat Ebola Remdesivir pada pasien yang sakit parah di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman utara pada 8 April 2020

Presiden Donald Trump, yang dinyatakan positif mengidap virus corona pada awal Oktober, dirawat dengan remdesivir di rumah sakit militer di luar Washington.

Baca juga: Obat Remdesivir Segera Diedarkan Untuk Lawan Covid-19, Pakar Ahli Justru Sebut Bukan Obat Mujarab

Baca juga: Studi WHO: Efek Remdesivir Sangat Kecil untuk Tekan Kematian akibat Covid-19

Waktu pemulihan lebih cepat 

Obat ini pertama kali dikembangkan untuk mengobati Ebola, demam berdarah akibat virus.

Pada Februari, Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS (NIAID) mengumumkan, mereka sedang menggunakan remdesivir untuk menyelidiki SARS-CoV-2.

Untuk diketahui, ARS-CoV-2 merupakan patogen yang menyebabkan Covid-19.

Sebelumnya, remdesivir menjanjikan dalam pengujian hewan terhadap sesama virus korona SARS. dan MERS.

Studi yang melibatkan lebih dari 1.000 orang, yang hasilnya dirilis pada bulan April.

Hasilnya menemukan, pasien yang menggunakan obat tersebut memiliki waktu pemulihan 31 persen lebih cepat daripada mereka yang menggunakan plasebo.

Baca juga: Studi WHO : Remdesivir Tidak Punya Efek Substansial pada Peluang Pasien Bertahan Hidup

Remdesivir antivirus ditunjukkan untuk mempersingkat waktu pemulihan untuk pasien coronavirus. (washingtonpost.com)

Baca juga: Kalbe Farma Turunkan Harga Obat COVIFOR (Remdesivir) untuk Covid-19 Menjadi Rp1,5 Juta per Vial

Karena produksi obat itu rumit dan diberikan melalui suntikan, ada pertanyaan tentang apakah pasokan awalnya bisa dibatasi.

Amerika Serikat bertaruh sejak awal pada keberhasilan remdesivir, bergegas memesan hampir semua produksi musim panas Gilead.

Gilead telah menetapkan harga 390 dolar AS (Rp 5,7 juta) per botol di negara maju, atau 2.340 dolar AS (Rp 34,2 juta) untuk enam botol yang digunakan selama lima hari.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

 
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini