TRIBUNNEWS.COM, HANOI - Topan Molave memicu tanah longsor yang menewaskan sedikitnya 19 orang dan menyebabkan 45 orang hilang di Vietnam tengah, Kamis (29/10/2020).
Sehingga jumlah korban tewas karena tanah longsor menjadi 35 orang, termasuk 12 nelayan yang perahunya tenggelam pada Rabu (28/10/2020), ketika topan menghantam.
Pejabat Vietnam mengatakan itu adalah topan terburuk yang menghantam negara itu dalam 20 tahun terakhir.
Sejauh ini otoritas setempat menyebut, setidaknya 59 orang hilang kaena tanah longsor dan dihantam topan di laut.
Baca juga: Rel Tertimbun Longsor di Banyumas, Perjalanan 3 Kereta Api di Jawa Tengah Terganggu
Tol mungkin naik dengan banyak wilayah masih belum dapat melaporkan rincian kehancuran di tengah cuaca badai.
Tim Penyelamat menemukan delapan mayat pada Kamis (29/10/2020) pagi di desa Tra Van di provinsi Quang Nam, di mana lereng bukit runtuh mengubur rumah-rumah warga.
Di desa Tra Leng, sekitar 45km dari Tra Van, bencana longsor juga mengubur sebuah komunitas dengan beberapa rumah yang ditempati sekitar 45 orang.
Empat orang berhasil melarikan diri dan selamat.
“Tim Penyelamat juga telah menemukan delapan mayat dan menyelamatkan 37 lainnya,” ungkap Vietnam News.
Tra Leng tetap tidak dapat diakses karena jalan rusak aibat tanah longsor.
Tim tanggap bencana pemerintah menggunakan buldoser dan excavator untuk membuka jalan agar bisa mendatangkan lebih banyak penyelamat dan alat berat.
Wakil Perdana Menteri Trinh Dinh Dung melakukan perjalanan ke lokasi di mana tentara membersihkan tanah longsor dengan buldoser dan memerintahkan petugas untuk segera membawa pasukan ke desa yang dilanda longsor.
"Kita harus mencapai lokasi longsor dengan cara tercepat. Pertama, kirim lebih banyak tentara sebelum kita bisa mendapatkan alat berat di sana. Kita harus menjangkau daerah itu dengan segala cara, termasuk dengan menggunakan helikopter," katanya.
Penduduk desa lain di Phuoc Loc disarankan untuk mengevakuasi diri ke tempat yang aman mengingat lereng gunung tidak aman. (AP/Channel News Asia)