News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibu 3 Anak Asal Brasil 1 Diantara Korban Tewas dalam Teror di Prancis

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas forensik mengerahkan tandu di lokasi serangan pisau di jalan Nice, Prancis, Kamis (29/10/2020). (AFP/Valery HACHE)

TRIBUNNEWS.COM, BRASILIA - Satu dari tiga korban serangan pisau ekstremis di sebuah Gereja di Kota Nice, Prancis pada Kamis (29/10/2020) adalah seorang ibu asal Brasil berusia 44 tahun.

Demikian Kementerian Luar Negeri Brasil mengumumkan seperti dilansir AFP dan Channel News Asia, Jumat (30/10/2020).

Wanita itu terluka parah dalam serangan di Basilika Notre-Dame di Nice, di tenggara Prancis, oleh seorang imigran Tunisia berusia 21 tahun yang baru-baru ini tiba di negara itu.

“Dia (Ibu asal Brasil) berhasil melarikan diri ke bar terdekat, tetapi meninggal tak lama setelah itu,” kata sumber polisi.

"Beritahu anak-anak saya bahwa saya mencintai mereka."

Baca juga: Kecaman Para Pemimpin Dunia Atas Penusukan di Prancis

Dia berhasil mengatakan hal itu sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, menurut laporan saluran televisi Prancis BFM TV.

"Pemerintah Brasil dengan menyesal mengumumkan bahwa salah satu korban jiwa adalah seorang ibu dari Brasil berusia 44 tahun, ibu dari tiga anak, yang tinggal di Prancis," jelas pernyataan kementerian luar negeri.

Pernyataan itu tidak mengkonfirmasi apakah Ibu itu juga memiliki kewarganegaraan Prancis.

Dalam hiruk-pikuk hampir setengah jam di Basilika Notre-Dame di Kota Nice, di pantai Mediterania, penyerang menggunakan pisau 30cm untuk memotong tenggorokan seorang wanita berusia 60 tahun begitu dalam.

“Sehingga dia praktis memenggal kepala wanita itu, kata pihak berwenang Prancis.

Mayat seorang pria, seorang karyawan Gereja berusia 55 tahun, juga ditemukan di dekatnya di dalam Basilika, tenggorokannya juga digorok.

Wanita Brasil, korban ketiga, meninggal karena beberapa luka pisau di tubuhnya.

Polisi berhasil menghentikan serangan pelaku setelah menembakkan timah panas ke pria berusia 21 tahun asal Tunisia itu.

Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut pembunuhan itu sebagai "serangan teror Islam".

"Presiden Jair Bolsonaro, atas nama seluruh warga negara Brasil, menyampaikan belasungkawa terdalamnya kepada keluarga dan teman-teman warga yang dibunuh di Nice, serta kepada korban lainnya, dan memperluas solidaritasnya kepada rakyat dan Pemerintah Prancis," lanjut pernyataan itu.

Pemerintah Brasil juga menyatakan "penolakan tegasnya terhadap segala bentuk terorisme." (AFP/Channel News Asia)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini